Telah tercurahkan rahmat-Nya bagi dua Insan itu.
Beribu siang dan malam sudah dilewati dalam kesendirian dan kesepian tanpa belahan jiwanya.
Berjuta permohonan dan ampunan dipanjatkan, akhirnya hari yang dinantikan telah datang.
Para handai taulan menyambut hari bahagia itu.
Seorang anak adam dan hawa yang saling bertautan dipertemukan untuk menjadi pasangan dalam menjalankan ibadah bersama-sama.
Tabuh rebana mengiringi senandung pujian-pujian untuk baginda Rasulullah SAW setelah semua proses sakral terlaksana. Semua berdendang dalam keriangan.
Air mata menjadi bagian dalam proses itu. Bukan air mata kesedihan, tapi air mata bahagia yang tak dapat dibendung.
Rasa syukur tak henti -hentinya dipanjatkan.
Doa-doa tulus keluar dari mulut para tetamu untuk sang ‘raja’ dan ‘ratu’ sehari itu.
Rona kebahagiaan terpancar dari wajah dua makhluk Tuhan itu.
Senyum turut menghiasi singgasana mereka.
Merah, hijau, jingga dan ungu menambah keanggunan yang tak pernah habis sepanjang hari itu.
Para muda mudi dengan balutan pakaian putih diiringi tabuhan gendang dan rebana bersuka cita mengumandangkan solawat bagi Allah dan kekasih-Nya.
Riak-riak kebahagian bergemuruh dalam balutan kain-kain cantik itu.
Gerbang untuk melaksanakan ibadah dengan sempurna telah dibuka. Baarokallohu laka, wa baroka alayk, wa jama’a baynakuma fii khair.