Banyak Syukur Dalam Bersepeda

Dalam menjalani hidup ini banyak cara untuk kita bersyukur atas apa yang sudah Tuhan beri pada kita. Salah satu caranya adalah dengan bersepeda ria.

Di zaman yang dituntut serba cepat, alat transportasi ini sudah mulai jarang digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Paling hanya beberapa orang yang masih menggunakan sepeda untuk bekerja, atau hanya pada saat waktu dan kegiatan tertentu saja orang-orang bersepeda. Keberadaannya sudah kalah saing dengan motor dan mobil yang lebih praktis dan efisien dalam pemakaiannya. Namun, untuk berolahraga, transportasi ini masih banyak digunakan oleh beberapa kalangan, karena sepeda memiliki banyak manfaat untuk tubuh.

Banyak Anak-anak masih menggunakan sepeda untuk bermain dan bereksplorasi dengan teman-teman mereka, sedangkan untuk orang dewasa bersepeda digunakan untuk menjaga kesehatan. Bagi saya, manfaat bersepeda adalah salah satu alat untuk bersyukur, di antaranya:

  1. Dari banyak artikel yang saya baca, manfaat bersepeda tentunya sangat baik untuk kesehatan tubuh.
  2. Jika kamu bersepeda di pagi hari setelah subuh dan sebelum banyak kendaraan berlalu-lalang di jalan raya, kamu akan mendapatkan secara gratis oksigen yang masih sangat baik dan bersih untuk kesehatan paru-paru. Kamu juga bisa melihat indahnya langit, awan, juga matahari pagi. Dan ketika kamu melihat beberapa gelandangan yang masih tidur di halte dan gerobak, hal itu mampu membuat kamu bersyukur atas sekecil apapun rumah yang kita tinggali.
  3. Bersepeda membuat kamu tahu tentang lelahnya berjalan kaki.
  4. Bersepeda mengurangi polusi yang kamu sumbangkan setiap hari pada lingkungan.
  5. Bersepeda dapat mengurangi stres. Ketika bersepeda semua tubuh bergerak harmonis. Mata bisa bergerak bebas melihat pemandangan dengan detil, yang mana kita tak bisa melihatnya pada saat menggunakan sepeda motor atau angkutan umum.

Namun yang pasti, bersepeda adalah jenis olahraga yang murah, mudah, ringan, menyenangkan, dan menyehatkan. 🙂

Leave a Reply

Next Post

Reading Club

Sun Feb 1 , 2015
Diary klub membaca anak; hari pertama. Sejujurnya, saya baru mendengar kata reading club ketika saya kuliah sastra (bahasa inggris) di awal-awal semester beberapa tahun lalu. Saat itu, salah satu dosen saya menyuruh saya dan 3 teman untuk datang ke kampus di hari off kuliah yaitu hari Sabtu. Ia menamai kegiatan […]

Kamu mungkin suka