Diary klub membaca anak; anak-anak belajar menulis puisi.
Sabtu, 27 Agustus 2016. Pertemuan-pertemuan sebelumnya anak-anak selalu membaca buku bacaan mereka masing-masing. Selingan supaya tidak membuat anak-anak bosan, saya memberikan 4 bacaan puisi.
Puisi pertama puisi lucu yang berjudul Kentut. Isi puisi ini berima. Awalnya anak-anak tak mengerti apa itu rima sampai saya jelaskan dengan melihat setiap akhir kalimat pada masing-masing baris puisi itu. Puisi yang kedua puisi tentang binatang yang berjudul Kelinci. Puisi yang ketiga puisi berbahasa Inggris. Yang keempat puisi tanpa rima yang berjudul Pesan Ibu. Keempat puisi tersebut mereka baca secara estafet.
Setelah meyakinkan bahwa mereka paham dengan apa yang mereka baca, saya meminta mereka untuk menulis sebuah puisi. Mereka bebas memilih gaya tulisan puisi dari 4 contoh puisi yang mereka baca. Anak-anak begitu semangat menulis puisi karya mereka sendiri, sesuai dengan apa yang ada di pikiran mereka.
Di bawah ini adalah beberapa karya mereka, dengan logika bahasa mereka, keceriaan mereka, kesukaan mereka, dan curahan hati mereka.
I Love My Best Friend
(karya: Rafha)
My best friend is very fun
He always plays with me
We have fun together
You are happy and I am happy
You are sad and I am sad
You are my inspiration
Rafha
(karya: Damar)
Oh Rafha, kamu belajar kadang-kadang
Karena kamu kampungnya di Padang
Orangtuamu berdagang
Kamu dan Akbar selalu bermain engrang
Kamu disukai oleh semua orang
Kamu selalu dipuji Pak Endang
Ayah
(karya: seorang anak yang cerdas, cakap, dan mandiri)
Ayahku….. engkau selalu bekerja untuk keluarga
Tak pernah menyerah walu hutang dimana-mana
bekerja siang dan malam
Ayahku…. engkau selalu membantuku setiap saat
Terutama saat aku dalam kesulitan
Kau selalu ada di hadapanku
Walau setiap hari kau selalu bekerja
Kucingku
(karya:Naila)
Oh kucingku,
Kau lucu sekali
Kau berwarna putih
Kau memiliki taring
Kau suka makan tikus
Suaramu meraung-raung
Putri Kecil
(karya: Firda)
Putri kecil, bagaimana kamu bisa masuk ke dalam kerajaan
Rambutmu sangat indah
Bajumu sangat lucu dan indah
Wajahmu sangat cantik
Kau disukai pangeran-pangeran tampan
Aku salut padamu
Ibu
(karya Zahra)
Ibu, kau pertama bagiku
Orang yang selalu menghiburku
Selalu menemaniku di saat aku tidur
Ibu, kau sangat berjasa bagiku
Kau mengajari yang benar
Menasihatiku ketika aku salah
Kau sangat menyayangiku
Aku akan selalu menemanimu, Ibu
Kutil
(karya: Panji)
Oh kutilku…..
Kenapa kau selalu kecil
Kau selalu menempel di kupingku
Aku ingin sekali memotongnya
Oh kutil,
Kau selalu mebuatku malu
Karena membuatku selalu ditertawakan