Diary klub baca anak; bagaimana cara membuat drama.
Sabtu, 17 September 2016. Saya meminta anak-anak untuk membuat naskah drama. Saya katakan pada mereka bahwa ini adalah projek mereka. Semua ide dan lain-lain berasal dari pikiran mereka. Saya hanya mengarahkan dan menyaring ide-ide mereka. Tanpa saya duga mereka begitu bersemangat.
Sebelum mereka megerjakan tugas ini, saya membahas apa saja yang harus mereka lakukan terlebih dahulu. Pertama mereka harus memberi judul. Beberapa anak memberi ide mereka. Supaya adil, saya melakukan vote, dan hasil terbanyak memilih judul Si Kecil yang Baik Hati. Setiap cerita selalu ada tokoh protagonis, antagonis, peran pembantu, dan tentunya cerita itu sendiri. Semua nama dan tokoh anak-anak yang memilih, juga ceritanya.
Si Kecil yang Baik Hati
Protagonis: Karimun
Antagonis: Andi, Toni, Ani, Rani
Pemeran Pembantu: Kakek-kakek, peri centil dan lucu, ibu, Kumar, guru, ustadz, bang Adi, penjual roti, gadis yang tak pernah bicara.
Narator: Pada suatu hari, Karimun sedang berjalan. Tiba-tiba ia melihat seorang kakek yang sedang menarik gerobaknya diganggu oleh 4 anak nakal, yaitu Andi, Toni, Ani, dan Rani. Keempat anak itu sengaka menyenggol dan mendorong gerobak itu hingga si kakek jatuh tersungkur. Karimun datang menghapiri si kakek dan 4 anak itu. Ia membantu si kakek untuk bangun.
Andi: “Hey, anak kecil yang miskin, kenapa kamu ganggu kakek tua itu?”
Toni: “Aduh Diiiii, lo ngomongnya gimana si? Kalo kakek ya tua lah, masa kakek muda!”
Toni, Ani, dan Rani: ha ha ha ha…….
Andi: “Eh diem lo! (memukul lengan Toni).” (Melihat ke arah Karimun) “Sok mau jadi pahlawan ya?”
Ani: “Eh biarin aja, mereka kan sama-sama miskin.”
Rani: “Mereka gak selevel dengan kita.”
Karimun: “Kenapa sih kalian selalu berbuat jahat sama orang lain?”
Tanpa merespon perkataan Karimun, Toni, Andi, Ani, dan Rani tertawa mengejek Karimun, lalu meninggalkan Karimun dan si kakek. Kemudian si kakek berterima kasih pada Karimun dengan memberi sebuah hadiah yang berbentuk sebuah kotak. Karimun langsung membuka kotak itu, dan ia sangat terkejut melihat benda kecil yang diberi nama Perilili oleh si kakek.
Kakek: “Jagalah kotak dan isinya. Jangan sampai ada seorang yang tahu. Dia akan selalu membantumu kapanpun kamu butuh. Tapi ingat satu hal, jika 3 kali kamu melakukan hal yang tidak baik, maka Perilili akan hilang.”
bersambung….
Kami kehabisan waktu. Untuk cerita selanjutnya saya yang akan melanjutkannya untuk anak-anak baca dan mempraktikkannya Sabtu selanjutnya.