The Circle merupakan film drama, fiksi-ilmiah, thriller Amerika. Film original Netflix ini diangkat dari buku dengan judul yang sama yang ditulis oleh Dave Egger tahun 2013. Film yang berdurasi kurang lebih satu jam lima puluh menit ini disutradarai dan ditulis oleh James Ponsoldt. The Circle rilis premier di Tribeca Film Festival pada 26 April 2017, rilis di Amerika pada 28 April 2017, sedangkan rilis di Indonesia pada 3 Mei 2017.
The Circle mengisahkan tentang seorang wanita muda, Mae Holland (Emma Watson), yang menginginkan pekerjaan yang lebih baik karena kondisi ayahnya yang sakit dan ibunya yang harus membantu segala yang dibutuhkan ayahnya. Impiannya mendapat pekerjaan baru di salah satu perusahaan IT terbaik di dunia, Circle.
Berkat sahabatnya, Annie (Karen Gillan), dan melalui beberapa proses ia berhasil bekerja di perusahaan tersebut. Tentunya ia sangat senang bahwa impiannya menjadi nyata. Semua kebutuhan dapat terpenuhi dari perusahaan tersebut. Namun dibalik semua itu banyak hal-hal yang terrenggut dari kehidupan pribadinya.
Bekerja di Circle semuanya menjadi serba mudah. Seperti tak ada yang bisa ditutup-tutupi dan di sembunyikan. Semua orang bisa tahu apa yang kita lakukan dengan menggunakan teknologi yang sudah merekam profil diri ke dalam sistem. Awalnya, semua nampak berjalan lancar dan sesuai dengan harapan. Mae mampu berinteraksi dengan klien dan semua orang melalui jaringan internet dengan baik. Karirnya terus menanjak. Nampak seperti tak ada kendala ketika semua informasi bisa dikendalikan oleh internet. Semua nampak terhubung satu sama lain dengan sangat baik. Sampai akhirnya di satu titik ia mendapati situasi yang membahayakan dirinya sendiri.
Berawal dari salah satu pendiri Circle, Mr. Aemon Bailey (Tom Hanks), mengenalkan produk baru kamera kecil sekali tanpa kabel dan bisa diletakkan di manapun hingga mampu memonitori segala peristiwa. Dari pemandangan indah sampai penjahat atau teroris yang tak akan bisa bersembunyi dari mata kamera kecil tersebut. Circle memiliki motto “Sharing is caring.” Yang artinya bahwa setiap peristiwa yang dibagikan pada seluruh dunia adalah suatu kepedulian bagi sesamanya, hal baik ataupun buruk. Mereka bisa melihat dan mendengar semua yang terjadi. Dan Eamon menyebut itu SeeChange. Pikirnya “Untuk tahu dan melihat segalanya yang terjadi adalah sesuatu yang lebih baik.”
Ketika kamera itu mulai dipasang, tak ada satupun yang luput dari ‘pandangan’ kamera. Kamera ini berfungsi dengan sangat baik, dari menemukan pencuri hingga menolong nyawa seseorang. Namun ada sesuatu yang baik tentunya ada juga sesuatu yang buruk. Hal baik tak selalu menjadi baik.
Suatu siang, Mae melakukan video call dengan ibunya dan ia melihat karya teman baiknya, Mercer (Ellar Coltrane), kandil cantik yang terbuat dari tanduk rusa yang menggantung di ruang tamunya. Niat Mae baik mempublikasikan itu ke media sosial supaya banyak orang yang tahu dan tertarik untuk membelinya. Namun apa yang Mae lakukan tak berbuah manis. Berharap banyak orang akan tertarik membeli karya Mercer, namun justru beberapa orang membuat demo karena menganggap Mercer sebagai pembunuh rusa. Mercer sangat marah atas apa yang dilakukan Mae. Ia sama sekali tak online atau menggunakan jaringan internet apapun namun justru orang-orang yang menuduhnya tahu hal itu dari internet.
Tiap kali hatinya gundah, Mae selalu melakukan Kayak di teluk. Malam itu, tempat penyewa Kayak sudah tutup, dan Mae menerobos pintu masuk untuk menaiki Kayak tanpa memakai jaket pelampung. Di tengah teluk, ombak dan angin bertiup kencang lalu Mae terjatuh. Pertolongan melalui helikopter datang. Di sekitar Teluk tersebut telah terpasang kamera SeeChange. Mae terselematkan dan menjadi saksi juga membagi pengalamannya pada semua orang yang berada di Circle.
Atas kejadian yang menimpa Mae, di atas panggung ia mengatakan beberapa hal:
Secrets are lies. Secrets are what make crimes possible. We behave worse when we’re not accountable.”
Knowledge is a basic human right. Access to all possible human experience is a basic human right.”
Dengan berbagi kejadian yang menimpanya, Mae menjadi orang pertama yang memakai “modified SeeChange”, aplikasi baru yang dibuat Circle. Setiap detik gerak gerik dan kehidupannya, bahkan kehidupan ayah ibunya, akan dilihat oleh siapapun. Tak ada lagi rahasia tentang kehidupannya. Itu membuat ayah ibunya tak nyaman, hingga memutuskan untuk tak menghubungi Mae dalam beberapa waktu.
Sejak saat itu privasi Mae milik publik. Dari bangun tidur sampai tidur lagi. Keluarga dan sahabatnya ‘menghilang’, dan yang lebih parah adalah Mercer, tewas. Tewas karena ide Mae yang didukung penuh oleh Eamon dan perusahaan tersebut. Sistem itu disebut SoulSearch. Mae pikir bahwa idenya dengan sistem canggih yang dibuat oleh para pendiri Circle bisa mengubah dunia menjadi lebih baik untuk kehidupan masa depan kemanusiaan. Tapi justru itu malah mengambil semua yang ia punya sebelumnya. Seperti menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Ketika hal terburuk terjadi atas tewasnya Mercer, Mae sangat terpukul dan meninggalkan Circle untuk beberapa waktu.
Di saat ia offline dan ‘sendiri’, ia kembali menghubungi sahabatnya Annie, yang telah pergi meninggalkannya. Kemudian akhirnya mereka bisa berkomunikasi berdua tanpa dunia mengetahuinya. Annie tahu bahwa Mae sangat sedih atas kematian Mercer. Mae masih berpikir bahwa teknologi memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan. Namun Annie bilang:
Technology didn’t exactly help the situation.”
Mae masih percaya bahwa teknologi bisa merubah kehidupan manusia menjadi lebih baik. Ia berpikir kematian Marcer semata karena alat dan sistem yang buruk, bukan karena Circle. Dan ia memutuskan kembali ke Circle untuk memperbaiki semua kejadian buruk yang sudah terjadi.
Melihat kemajuan teknologi saat ini, saya pikir film ini sangat layak untuk ditonton. Ide cerita dan konflik film ini ringan. Menggunakan teknologi yang terhubung dengan internet atau tidak memang tak terlalu buruk untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Banyak manfaat yang kita dapatkan dari kegiatan tersebut. Dengan alat dan sistem yang ada, kita tak akan merasa sendiri dan segalanya bisa dimudahkan. Namun jika kita tidak menggunakan itu dengan bijaksana, maka “online” bisa memberikan banyak masalah, membahayakan hidup kita sendiri, kebebasan dan privasi terenggut, bahkan kehilangan banyak hal berharga yang tak bisa hanya sekadar disimpan dalam memori teknologi. Jangan sampai teknologi mengendalikan hidup kita, apalagi sampai bergantung padanya.
Nilai: 4.5/5