Bagi yang pernah nonton Captain America, The Avenger, dan Iron Man pasti tahu Black Widow/Natasha Romanof, salah satu super hero perempuan Marvel. Pemeran tokoh tersebut adalah Scarlett Johansson. Sebelum ia memainkan tokoh superhero perempuan film tersebut, Scarlett sudah bermain film sejak usianya 10 tahun. Ketika remaja ia bermain film Home Alone 3 (film yang sering saya tonton di TV namun saya tak tahu bahwa si pemeran kakak Alex adalah Scarlett Johansson). Hampir semua film Scarlett sudah saya tonton. Salah satunya adalah film The Nanny Diaries.
The Nanny Diaries merupakan film Amerika bergenre drama komedi romansa. Film ini dingkat dari novel dengan judul yang sama yang ditulis oleh Emma McLaughlin dan Nicola Kraus pada tahun 2002. Film The Nanny Diaries disutradarai dan ditulis oleh Shari Springer Berman dan Rober Pulcini. Film yang berdurasi selama satu jam empat puluh lima menit ini rilis di Amerika pada 24 Agustus 2007.
Film ini mengisahkan tentang seorang wanita berusia 21 tahun bernama Annie Braddock (Scarlett Johansson), yang baru lulus kuliah Antroplogi dan harus mencari dan mendapatkan pekerjaan. Ibunya seorang perawat yang ingin anaknya memiliki pekerjaan dan masa depan yang lebih baik daripadanya karena ia tahu Annie adalah anak yang cerdas, lebih cerdas daripadanya.
Masalah bermula pada saat Annie melakukan wawancara di salah satu perusahaan, sang interviewer menanyakan, “siapa Annie Braddock?” Pertanyaan itu terdengar sangat sepele untuk dijawab, Annie menganggap itu adalah pertanyaan yang mudah untuk dijawab.
Namun pada kenyataannya, tak ada satu pun kata yang keluar dari mulut Annie. Dalam sekejap ia kabur dan hilang dari ruangan itu. Annie harus mencari tahu siapa dan ingin menjadi apa Annie Braddock. Alih-alih mendapat kesempatan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya, kehidupan justru membawanya pada kesempatan menjadi seorang Nanny (pengasuh).
Tanpa sepengetahuan ibunya, Annie nekad melakoni pekerjaan itu. Masalah dimulai lagi ketika seorang anak, Grayer (hampir 6 tahun), yang diasuh Annie adalah anak yang nakal dan sang ibu, Mrs. X, adalah ibu-ibu sosialita yang sibuk dengan urusannya sendiri.
Perlu beberapa waktu untuk membuat Grayer menerimanya. Sampai akhirnya ia sangat dekat dan membuat Grayer mengatakan “I love you best.” Kata-kata itu bukan membuat Annie senang justru ia malah merasa pekerjaan itu 3x lebih berat ketika melihat sepasang mata innocent dan tulus itu.
Masalah terus muncul ketika Annie mengetahui ayah Grayer, Mr. X, pegawai pemerintahan yang memiliki kedudukan tinggi, selingkuh dengan teman kerjanya. Karena peraturan pekerjaan ini juga Annie harus merelakan perasaannya pada seorang laki-laki tampan yang ia sebut Mr. Harvard (Chris Evans). Ya walaupun pada akhirnya mereka bersama. Meskipun kekasih dan sahabatnya Lynette (Alicia Keys) menyarankan untuk meninggalkan rumah itu, tapi Annie masih sangat berat melakukannya karena ia sangat menyayangi Grayer.
Well, intinya film ini tentang mencari jati diri bagi Annie Braddock dan ‘kecemplung’ dalam situasi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya namun banyak memberi pelajaran bagi dirinya juga orang sekitarnya, termasuk Mrs. X. Apa yang sudah Mrs. X lakukan pada Grayer menunjukkan pada Grayer bahwa kebahagiaan tak bisa dibeli.
Grayer:”Nanny, We’re going to the beach. When I grow up, I want enough money to build a real castle.
Annie:”Just remember, Grove, that money can’t buy love.
Grayer:”But mommy pays you money and I love you.”
Selain itu, di akhir cerita, kata-kata Annie (pada kamera tersembunyi) juga menyadarkan Mrs. X betapa egois dirinya yang hanya memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri,
Annie:”I’m the one who’s been raising your son. Grayer is not an accessory. His mother didn’t order him from a catalogue.”
Saya pikir kata-kata sarkastik tersebut bukan hanya ditujukan untuk Mrs. X saja, tapi untuk para orangtua yang hanya sibuk dengan urusan mereka sendiri tanpa memikirkan anak yang membutuhkan perhatian yang sesungguhnya dari orangtua.
Melihat aktris-aktris cantik dan ganteng juga bocah menggemaskan, Nicholas Art, yang aktingnya sangat natural, saya rasa film ini sangat menghibur dan layak untuk ditonton, terutama bagi para orangtua dan yang akan menjadi orangtua. Jalan ceritanya pun sangat ringan dan mudah dipahami.
Nilai: 5/5