Underdog Kids (2015)

Underdog Kids mengisahkan tentang 6 anak; Wyatt Jones (Adam Irigoyen), Sean Michael (Nicholas Bechtel), Alex Michael (Aidan Considine), Leticia Hernandez (Raina Vallandingjham), Raymond Butz (Cade Sutton), dan Ricky Perez (Andrew Franklin) yang belajar seni bela diri di Mid-City Community Center. Seorang pelatih memutuskan berhenti mengajar di tempat itu karena perilaku anak-anak tersebut yang terlalu nakal. Ia tak tahan dengan situasi itu meski Charlie (Max Gail) pemilik tempat tersebut memintanya untuk tetap mengajar.

Kemudian Charlie melakukan audisi untuk mencari pelatih baru, namun tak satupun yang cocok. Hingga datang Jimmy Lee (Phillip Rhee) ke Mid-City Community Center. Ia adalah mantan murid Charlie yang sudah berkali-kali memenangkan seni bela diri sampai akhirnya kecelakaan parah merenggut karirnya. Kedatangan Jimmy ke tempat itu tujuannya hanya berkunjung menemui Charlie sambil menunggu tawaran kompetisi dari agensinya. Namun oleh Charlie malah ditawari sebagai pelatih anak-anak itu untuk sementara.

Jimmy yang benci anak-anak awalnya tak ingin melakukan itu, tapi demi Charlie ia mau melakukannya untuk sementara waktu. Awalnya anak-anak tersebut meremehkan keahlian Jimmy, hingga Jimmy menunjukkan satu gerakan bahwa ia memang ahli dalam seni bela diri.

Jimmy mengajari anak-anak dari gerakan dasar sampai mereka menguasai teknik-teknik tertentu untuk “unjuk gigi” dalam sebuah turnamen antar kota. Tiba waktunya mereka mengikuti pertandingan pertama mereka, dan hasilnya sangat buruk. Pesaing mereka sangat kuat dan tangguh.

Pesaing paling kuat dan juara bertahan selama 3 kali sebagai juara karate nasional adalah The Beverly Hills Scorpions. The Beverly Hills Scorpions dilatih oleh Ted Barrett (Patrick Fabian). Ternyata, ia adalah musuh bebuyutan Jimmy waktu kecil. Mereka dipertemukan kembali di kompetisi tersebut.

Bukan hanya kemampuan 6 anak yang kurang mumpuni dalam teknik-teknik karate, tapi anak-anak ini juga belum memiliki seragam dan nama untuk kelompok mereka. Jimmy mencari sponsor untuk itu. Ia datang ke salah satu perusahaan, namun ia ditolak mentah-mentah lantaran sang bos perusahaan mendengar berita tak benar tentang Jimmy yang disampaikan oleh Ted Barrett yang pada saat bersamaan ia berada di perusahaan tersebut. Namun Jimmy tak patah semangat. Ia tetap mencari ke perusahaan-perusahaan lain meskipun hasilnya nihil.

Jimmy datang dengan wajah sedih ke Food Truck-nya Big Mama atau Alice (Ellia English). Big Mama adalah teman Charlie dan Jimmy yang sangat baik. Ia menjual hotdog di truk yang khusus untuk menjual makanan. Mengetahui masalah Jimmy, ia menawarkan diri untuk menjadi sponsornya, namun dengan satu syarat. Jimmy harus melakukan sesuatu untuk mempromosikan dagangannya.

Dengan percaya diri, Jimmy memakai pakaian berbentuk hotdog sambil menggerakkan badannya dan menyebut nama Big Mama Hotdog di area pertandingan. Anak-anak tentunya sangat malu melihat pelatihnya berlagak seperti itu dan mempengaruhi performa mereka di panggung pertandingan.

Alih-alih membuat 6 anak itu senang lantaran seragam dengan nama Underdog yang sudah mereka dapatkan, Jimmy malah mendapat respon yang buruk dari anak-anak. Sampai akhirnya Big Mama mengatakan semua yang terjadi pada anak-anak. Mereka akhirnya mengerti dan menyatakan diri mereka dengan nama Underdog, the Mid-City Underdog.

Dari hari ke hari, Jimmy mengajar anak-anak dengan kedisiplinan dan kerja keras sampai anak-anak memiliki kemajuan yang signifikan menjadi juara dan akan melawan juara bertahan The Beverly Hills Scorpions. Ketika sehari sebelum mereka bertanding, Jimmy mendapat telepon dari agensinya bahwa ia mendapatkan penawaran menarik. Keputusan yang sangat berat bagi Jimmy dan tentunya membuat anak-anak sangat sedih atas pencapaian yang sudah mereka dapat dari Jimmy.

Cerita Underdog Kids sederhana tapi menarik. Meskipun akhir ceritanya mudah ditebak, namun tahap-tahap alur cerita dari awal sampai akhir cerita disajikan menarik melalui 6 anak-anak ditambah 1 anak bernama Rasheed Shabazz (Lorenz Arnell) (yang datang dipertengahan cerita) dengan karakter, usia, dan latar belakang yang berbeda. Ialah:

  • Wyatt adalah seorang anak laki-laki pembuat masalah yang tinggal dengan ibunya yang harus berkerja keras untuk memenuhi hidupnya dan Wyatt.
  • Sean dan Michael adalah kakak beradik yang tinggal dengan bibinya Valerie Cruz (Mirelly Taylor). Sean adalah bocah laki-laki menggemaskan yang selalu membawa bantal kecilnya kemanapun bahkan pada saat ia sedang bertanding.
  • Raymond, anak laki-laki lucu, suka kentut, dan gendut yang ada di pikirannya hanya makanan. Ayahnya kurang menyukainya karena ia terlalu gendut dan tak bisa mengontrol apa yang ia makan. Kentut selalu menjadi “senjata”nya di arena pertandingan.
  • Leticia, anak perempuan yang berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Di sela-sela waktunya, ia membantu ayahnya menjual jeruk di pinggir jalan.
  • Ricky, anak laki-laki yang tak terarah.
  • Rasheed, anak laki-laki berkulit hitam yang sangat temperamen. Bicaranya gagap dan sering mendapat perlakuan buruk karena gaya bicaranya.

Terdapat kata-kata menarik yang diucapkan oleh sang pelatih, Jimmy, dalam film ini:

It’s not the uniform that’s gonna make us win or lose.” 

When you were born, you did not have a choice to be black, brown, white, or yellow. You also didn’t have a choice to be born rich or poor. And you certainly didn’t have a choice in what people think of you. But that’s okay the most important choice you have is what you think of yourselves. And that’s something no one can take away from you. So if you had a choice between being a winner or a loser, then choose to be a winner.”

To take everything that’s negative in our lives and turns it intu positive.”

Film yang disutradarai dan ditulis oleh sang tokoh utama film ini Phillip Rhee yang berperan sebagai Jimmy merupakan film drama action keluarga yang layak ditonton oleh semua usia.

Nilai: 5/5

Leave a Reply

Next Post

Nostalgia Kartu Pos

Sat Feb 10 , 2018
Entah karena apa tiba-tiba saya ingin menulis tentang kartu pos yang saya temukan di antara tumpukan arsip-arsip penting yang saya simpan rapi di dalam pojok lemari. Saya merasa bersyukur lahir di zaman ketika semuanya masih dilakukan dengan cara manual. Masih merasakan banyak hal yang mungkin akan hilang pada tahun-tahun yang […]

Kamu mungkin suka