Salawaku merupakan film drama Indonesia yang berlatar lokasi di pulau Seram, Maluku. Film ini disutradarai oleh Pritagita Arianegara dan Iqbal Fadly dan Titien Watimena. Salawaku dibintangi oleh Raihaanun, JFlow Matulessy, Karina Salim, Elko Kastanya, dan Shafira Umm. Film ini rilis premier pada 26 Oktober 2016, dan rilis seluruh Indonesia pada 23 Februari 2017.
Film Salawaku diawali dengan adegan kemarahan dan emosional Salawaku dan Binaiya di tempat yang berbeda. Dan ini menjadi konflik dalam film ini.
Salawaku adalah anak laki-laki yang memiliki tekad kuat dan sedikit keras kepala demi mencari kakak perempuannya, Binaiya (Raihaanun), yang pergi tanpa memberi tahunya. Binaiya adalah satu-satunya keluarga yang Salawaku miliki. Namun karena aib kakaknya lah, Salawaku menjadi bahan ledekan teman sekolahnya.
Salawaku nekad pergi mencari kakaknya seorang diri. Dari Kawanua (JFlow Matulessy), seorang laki-laki yang menganggap Salawaku sebagai adiknya, Salawaku tahu bahwa kakaknya berada di Piru. Dengan menggunakan sampan yang ia curi, Salawaku mengayuh sampannya seorang diri kemudian melihat seorang gadis, Saras (Karina Salim), yang sedang terdampar di sisi pantai. Saras adalah gadis dari Jakarta yang sedang berlibur sendirian di pulau Seram untuk menenangkan perasaannya yang baru patah hati.
Salawaku mendekati Saras yang sedang duduk namun nampak seperti tak sadarkan diri. Salawaku memberinya makanan yang ia bawa untuk bekal mencari Binaiya. Lucunya, Salawaku telah memberi makanan pada Saras, akan tetapi ia marah ketika Saras hampir menghabiskan makanannya.
Saras yang tersesat tak tahu jalan kembali ke resort-nya meminta bantuan pada Salawaku. Salawaku membantunya hanya sekadar lantaran ia sendiri sedang dalam perjalanan mencari kakaknya. Saras yang benar-benar tersesat, nampak sangat merepotkan Salawaku dan mengulur-ulur waktunya. Dan untuk membalas budi, Saras membantu Salawaku mencari Binaiya. Dari sini lah pertemanan dengan bahasa, karakter, dan kebudayaan berbeda terjalin.
Tak mudah bagi Salawaku melakukan perjalanan menuju Piru. Perahu yang ia curi ketahuan oleh penduduk dan dibawa kembali pulang. Pada saat 3 penduduk berhasil menemukan sampan yang Salawaku curi, Salawaku dan Saras bersembunyi di bawah jembatan kecil. Saras ketakutan dan berpikir mereka akan membunuhnya dan Salawaku. Lalu Salawaku mengatakan dengan aksennya:
Sekeras-kerasnya orang Ambon tapi hati tempat lembut.”
Di perjalanan selanjutnya, Salawaku dan Saras bertemu dengan Kawanua. Di awal, Kawanua nampak ingin membantu Salawaku. Namun pada akhirnya, Kawanua sesungguhnya tak ingin Salawaku menemui Binaiya. Kenapa? Karena dari klimaks cerita film ini, semua masalah terungkap.
Jalan cerita Salawaku sederhana dan ringan namun menarik. Dalam film ini seperti ingin menonjolkan beberapa hal. Seperti pemandangan dan panorama laut Maluku yang sangat memesona, sinematografi yang indah dan cantik, menyatukan dua bahasa daerah yang berbeda, dan sebagian kecil makanan khas Maluku. Beberapa kata yang dikatakan oleh Saras juga sangat menarik buat saya. Seperti:
Lo jangan pernah sok tahu dengan masa depan. Lo pikir lo selamat dari bapak lo, tapi lo nggak akan selamat dari rasa nyesel.”
Baris itu Saras ungkapkan ketika ia sangat marah dengan Kawanua yang sangat tidak bertanggung jawab,
Kalo kamu udah gede, kamu harus jadi kayak sampan. Dia walaupun kecil, digangguin sama banyak ombak tapi tetep kuat.”
Baris itu Saras ungkapkan kepada Salawaku ketika masalah Binaiya dan Kawanua terselesaikan.
Kalo kamu udah gede, kamu akan belajar kalo hidup itu tentang meninggalkan dan ditinggalkan.
Baris itu Saras katakan kepada Salawaku di akhir cerita film ini.
Dalam film ini, akting Raihaanun mencuri perhatian saya. Setahu saya, Raihanuun memang merupakan salah satu aktris Indonesia yang memiliki kualitas akting yang baik. Salah satu aktingnya yang sangat natural dalam film ini adalah ketika ia mencium Elko Kastanya dengan sepenuh hati dan kasih sayang, menunjukkan seolah-olah Elko adalah benar-benar adik kandungnya.
Nilai: 5/5