Minggu lalu (tepatnya 2 hari setelah lebaran), saya melakukan perjalanan ke kota Tegal bersama seorang teman yang ingin mengunjungi temannya di salah satu desa di Tegal yaitu desa Prupuk. Ia meminta saya untuk menemaninya, yang mana intinya, kami sama-sama belum tahu tentang kota tersebut.
Meskipun saya pernah sekali datang ke kota Tegal, namun saya tak memiliki petunjuk apa pun tentang kota itu. Dengan modal nekat dan berniat sekalian ngebolang, kami berdua berangkat menggunakan salah satu angkutan bus menuju ke kota tersebut. Dari Bekasi, kami berangkat malam hari sekitar pukul 9 lebih. Dan sampai di tempat tujuan sekitar pukul 4 subuh.
Sudah sampai di tujuan, rasanya kurang afdol jika kami tak mendatangi kawasan wisata yang berada tak jauh dari daerah Prupuk (sebenarnya lumayan jauh sih). Salah satu nya adalah kawasan wisata Guci.
Pertama kali mendengar kata Guci, yang ada di pikiran saya saat itu adalah tempat yang menjual guci-guci. Ternyata Guci adalah nama sebuah desa yang berada di kabupaten Tegal.
Guci merupakan nama salah satu desa yang berada di kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Tempat ini terletak di kaki gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter. Dari kota Slawi berjarak kurang lebih 30 km, sedangkan dari kota Tegal berjarak tempuh sekitar 40 km ke arah selatan. Di kawasan ini, terdapat beberapa objek wisata pemandian air panas.
Dari desa Prupuk menuju Guci dengan menggunakan angkutan umum kami menghabiskan waktu kira-kira 2-3 jam. Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi mungkin membutuhkan waktu lebih banyak dari itu karena perjalanan menuju puncak Guci mengular sangat panjang. Jalanan yang menanjak dan belokan yang tajam, membuat para pengendara mobil harus berhati-hati, belum lagi beberapa kendaraan yang mogok karena tak kuat menanjak, dan itu membuat kemacetan panjang saat itu.
Memasuki gerbang kawasan Guci, pengunjung harus membayar tiket sebesar Rp. 12.000,- per orang (kalau tidak salah ingat). Setelah itu, pengunjung masih harus menanjak ke atas untuk sampai ke objek wisata masing-masing.
Di dalam kawasan terebut terdapat objek wisata pemandian air panas, kolam renang, air terjun, menaiki kuda, atau hanya sekadar menikmati alam Guci pun bisa dinikmati di tempat ini. Bagi pengunjung yang ingin menginap, di sekitar kawasan wisata Guci terdapat banyak penginapan.
Seperti datang di momen yang kurang tepat, tempat wisata ini sangaaaat ramai. Sesak dipenuhi banyak orang yang memiliki tujuan masing-masing di tempat wisata ini. Dari beberapa objek wisata yang ada, kami memilih melihat air terjun yang disebut Air Terjun Jedor dan Pancuran 13 yang berada tak jauh dari air terjun tersebut.
Tiket masuk area tersebut seharga Rp. 8.000,- per orang. Di dalam area sudah ramai dan dipadati pengunjung yang berendam di bawah aliran air terjun dan pacuran 13. Sebagian orang percaya bahwa berendam di air hangat tersebut dapat menyembuhkan penyakit rematik dan beberapa jenis penyakit kulit.
Oleh karena padatnya pengunjung kawasan Guci saat itu, saya tak ingin berlama-lama di tempat itu dan sejujurnya tak bisa menikmati kesegaran alam yang sangat sejuk itu.
CATATAN:
Jika ingin datang menikmati kawasan wisata Guci, jangan datang setelah hari raya lebaran atau hari-hari besar. Selain tak bisa menikmati kawasan wisata tersebut, jalan pulang atau turun gunung dari area Guci yang berliku dan berkelok tajam akan membutuhkan waktu lebih dari 3 jam karena macet dan kendala lainnya.