Katuk merupakan tanaman sayuran yang banyak tumbuh di daerah Asia Tenggara. Meskipun tanaman ini sudah jarang ditemui di tanah Indonesia, namun tanaman ini bisa tumbuh subur dan ditanam di pekarangan rumah.
Katuk memiliki bahasa Latin Sauropus Androgynus. Pohon ini dikenali dalam beberapa bahasa, diantaranya Mani Cai dalam bahasa Tionghoa, Cekur Manis dalam bahasa Melayu, dan Rau Ngót dalam bahasa Vietnam.
Tanaman Katuk dapat tumbuh setinggi tiga meter. Yang dapat diambil manfaat dari tanaman ini adalah daunnya. Dengan warna daun yang tak terlalu besar dan berwarna hijau tua, daun ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Dalam daun Katuk mengandung hampir 7% protein, vitamin K, vitamin A (beta-karotin), vitamin B, dan vitamin C. Dan salah satu yang sudah terbukti sangat berkhasiat dari daun ini adalah untuk memperlancar aliran Air Susu Ibu.
Meskipun daun Katuk sudah terbukti dapat melancarkan produksi Air Susu Ibu, bukan berarti hanya ibu-ibu yang sedang menyusui saja yang bisa mengkonsumsi tanaman ini. Yang tidak dalam menyusui pun bisa menikmati daun ini.
Dalam mengolah daun Katuk, biasanya daun ini dimasak menjadi sayur bening atau dicampur dengan sayuran lain seperti jagung, wortel, atau ubi. Namun daun Katuk yang disajikan dalam bentuk pecel pun sangat nikmat. Dan cara membuatnya sangat mudah sama seperti membuat pecel sayuran pada umumnya.