Bagi teman-teman yang sedang mencari tontonan film biografi, berdasarkan kisah nyata, dan tentang bahasa juga kata, film The Professor and The Madman adalah pilihan film yang sangat tepat untuk ditonton.
The Professor and The Madman merupakan film drama biografi Inggris. Film ini disutradarai oleh Farhad Safinia atau nama samarannya adalah P.B Shemran dan ditulis oleh P.B Shemran dan Tod Komarnicki.
Film yang berdurasi kurang lebih selama dua jam ini diangkat dari buku The Surgeon of Crowthorne yang ditulis oleh Simon Winchester pada tahin 1998.
Beberapa aktor ternama peraih dan nominasi ajang film bergengsi bermain dalam film ini. Mereka adalah Mel Gibson, Sean Pean, Natalie Dormer, Steve Coogan, Eddie Marsan, Jennifer Ehle, dan masih banyak lagi aktor pendukung lainnya.
The Professor and The Madman rilis di Amerika Serikat pada 10 Mei 2019.
The Professor and The Madman mengisahkan seorang profesor terkenal, James Murray (Mel Gibson), yang sudah mulai menyusun kamus Ofxord English Dictionary pada tahun 1857 yang dibantu oleh Doktor William Chester Minor (Sean Pean) yang telah memberi lebih dari 10.000 kata yang saat itu sedang menjalankan perawatan di tahanan rumah sakit jiwa Broadmoor Criminal Lunatic.
Keberadaan Doctor Willliam Chester Minor di tahanan tersebut karena kasus pembunuhan yang ia lakukan pada seseorang yang ia anggap sebagai The Fenian, Declan Railey, yang ternyata ia terbukti melakukan kesalahan fatal.
Doctor Minor bukan hanya membunuh orang yang salah, akan tetapi ia juga mengambil hal yang paling berharga dari keluarga laki-laki itu. Ia memiliki seorang istri, Eliza Merret (Natalie Dormer) dan beberapa anak yang masih sangat kecil yang butuh pendidikan dan makan.
Karena rasa bersalahnya yang tinggi dan kuat, Dr. Minor perlahan kehilangan akal sehatnya meskipun otak cerdasnya masih terus berjalan dengan baik.
Eliza Merret yang awalnya sangat membenci Dr. Minor. Namun dengan melihat penyesalan dan penderitaan Dr. Minor yang dikurung di ruang terkunci dan dijaga, ia tahu bahwa Dr. Minor adalah orang baik dan cerdas. Lalu rasa benci itu berubah menjadi rasa cinta, namun rasa cinta yang tak bisa diungkapkan dengan logika dan alasan apapun. Begitupun dengan apa yang dirasakan oleh Dr. Minor.
Di sebuah kertas, Eliza menulis: If love…… then what?
Kertas itu ia berikan kepada Dr. Minor, lalu ia memberikannya pada James Murray, dan sang professor memberikan kertas itu pada istrinya, Ada Murray (Jennifer Ehle).
Seperti sedang menjawab teka-teki, mereka memikirkan jawaban dari baris kata sederhana itu.
Dr. Minor semakin gila dengan apa yang sedang ia alami. Salah satu rasa yang ia rasakan, ia ungkapkan ke dalam sebuah lukisan, lukisan wajah Eliza Merret. Melihat lukisan tersebut, Professor James Murray bertanya kepada Dr. Minor dan dalam dialog ini, menurut saya, sangat menarik.
Murray: “Who is she?”
Minor: “The Impossible.”
Murray: “The more impossible, the greater love.”
Minor: “Do you believe that? My heart is so sick.”
Murray: “What I know of love, the sickness often becomes the cure.“
Minor: “She is my friend, she is my dear friend. She has suffered a terrible loss.”
Rangkaian cerita The Professor and The Madman diisi dengan elemen buku-buku, surat, kegilaan, proses membuat kamus, kata-kata, dan cinta yang mendalam; cinta bukan hanya pada pasangan, akan tetapi pada pekerjaan dan keluarga.
Banyak sekali barisan kalimat yang indah, bagus, dan bermakna mengisi dialog film ini. Diantaranya adalah:
All words are valid in the language. Ancient or new, obsolete or robust, foreign -born or home-grown. The book must inventory every word, every nuance, every twist of etymology and every possible illustrated citation from every English author. All of it or nothing at all.” -James Murray-
We may elevate English even unto the gates of heaven.” -James Murray-
I’ll be all right with work. With this work, I’ll be all right, but I need books.” -William Chester Minor-
When I read, no one is after me. When I read, I am the one who is chasing, chasing after God. Please I beg you. Join the chase.” (Kalimat tersebut dikatakan oleh William Chester Minor kepada Eliza Merret yang tak bisa membaca dan Minor ingin sekali mengajarinya membaca)
Sometimes when we push away, that is when we most need to be resisted.” -Ada Murray-
If love …. then what? If love, then love.” -Eliza Merret-
Untuk durasi waktu selama dua jam, bagi pecinta bahasa, kata, dan literasi,menonton film ini tidak akan terasa membosankan.
Akting para aktor dalam film ini pastinya tak perlu diragukan lagi, terutama aktor Sean Pean. Ia bermain dengan sangat epik memerankan sebagai orang yang dinyatakan kurang waras.
Nilai: ⭐⭐⭐⭐⭐/5