99 Nama Cinta (2019)

Film 99 Nama Cinta akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 14 November 2019. Tapi saya memiliki kesempatan untuk menonton premiernya kemarin di salah satu mall di Bekasi. Dan berikut ini ulasan film 99 Nama Cinta menurut saya.

Film besutan Danial Rifki dan Garin Nugroho ini mengisahkan tentang seorang wanita yang bernama Talia (Acha Septriasa) yang memiliki karir sebagai pembawa acara gosip di televisi yang juga memproduseri acara tersebut. Di saat acaranya berada di rating tertinggi, seorang guru ngaji atau ustadz, Kiblat (Deva Mahendra), datang ke kantornya atas perintah ibu Talia (Ira Wibowo) yang menginginkan Talia belajar mengaji.

Jelas Talia menolaknya karena hal itu berseberangan dengan acaranya yang senang menggosipi urusan orang lain alias gibah. Namun bukan tanpa alasan Ibu Talia mengirim Kiblat untuknya. Kiblat adalah anak teman almarhum ayah Talia, sekaligus teman kecil Talia. Mengajari ilmu agama dan mengirim seorang guru pada Talia merupakan wasiat dari almarhum ayahnya.

Mendengar penjelasan sang bunda, Talia langsung menemui Kiblat yang tinggal dan mengajar di pesantren milik ayahnya (Donny Damara) di Kediri. Namun sayangnya pertemuan tersebut tak berjalan dengan lancar karena karakter Talia dan Kiblat yang berseberangan.

Ketika kembali ke Jakarta, masalah Talia bertambah dengan adanya berita buruk bahwa acaranya harus cut-down. Kemudian disusul dengan masalah-masalahnya yang lain.

Rangkaian cerita film 99 Nama Cinta saling cukup mudah untuk dipahami. Satu adegan ke adegan lain saling berhubungan, yakni antara acara gosip, agama, kuliah subuh, dan kisah cinta yang tak terlalu rumit.

Dilihat dari karakter-karakter yang tidak berpakaian islami, namun film ini menyajikan nilai-nilai islami. Dakwah-dakwah ringan yang tidak menggurui dan sesuai dengan realita kehidupan sehari-hari menjadi bagian dalam cerita film ini.

Allah bekerja dengan caranya sendiri.

Baris kata tersebut merupakan salah satu kalimat sederhana yang beberapa kali disebut dalam film ini sekaligus menggambarkan isi dan solusi dari konflik cerita.

Akting dan karakter Acha Septriasa dalam film ini tak perlu diragukan lagi, sangat pas. Akan tetapi, bagi saya, karakker Kiblat kurang pas diperankan oleh Deva Mahendra. Namun bukan berarti akting Deva Mahendra jelek loh.

Salah satu karakter menarik dalam film ini menurut saya adalah Mlenuk yang diperankan oleh Adinda Thomas. Karakter Mlenuk yang lucu, polos, setia, cerdas, cekatan, dan baik menjadikan cerita film ini lebih berwarna.

Akan tayang 14 November 2019 nanti, 99 Nama Cinta bisa dijadikan rekomendasi film yang layak buat ditonton. Selain cerita dan dakwahnya ringan, film ini juga cukup menghibur dengan kehadiran karakter Ustadz Bambu yang diperankan oleh Dzawin.

Next Post

Mary (2019)

Thu Nov 7 , 2019
Cerita horor yang berlokasi di dalam rumah atau hutan atau di darat sudah biasa, Tapi tidak dengan setting film Mary. Jika rumah atau mobil yang berhantu, manusia bisa lari ke luar rumah, namun jika tempat yang berhantu berada di dalam kapal dan di tengah lautan, tak ada pilihan lain untuk […]

Kamu mungkin suka