Ana berjalan dengan langkah pelan menuju ke arah kaca jendela, ke arahku. Mata kosongnya bertemu dengan mataku. Jantungku berdetak lebih cepat ketika Ana berdiri tepat di hadapanku yang dibatasi oleh kaca. Tak lama setelah itu, ia membungkukkan badannya yang ramping, mengambil setangkai batang bunga yang sudah kering, kemudian hilang dari […]