Every decision you make today will effect to the next seven generations.”
Setiap keputusan yang kamu buat hari ini akan berpengaruh pada tujuh generasi selanjutnya, kutipan tersebut merupakan narasi pembuka dari film Parallel Minds. Hampir setiap manusia merasakan penderitaan karena pengalaman di masa lalu, dan apa jadinya ketika masa lalu mengontrol masa sekarang atau pun masa depan?
Parallel Minds mengisahkan sebuah perusahaan yang membuat projek kontak lens yang mampu merekam data sekaligus mengingat masa lalu yang mereka sebut Red Eye. Menjelang peluncuran produk tersebut, sang bos atau pencipta benda tersebut, Elise Perrott (Michelle Thrush), ditemukan tewas di ruang laboratoriumnya.
Margo Amber (Tommie-Amber Pirie), sebagai rekan kerja atau orang kepercayaan Elise, ia diberikan kode sandi oleh Elise sehari sebelum ia meninggal. Untuk mengungkap kematian Elise, detektif Thomas Elliot (Greg Bryk) dan Margo bekerja sama menggali lebih jauh apa yang sebenarnya terjadi dengan kematian Elise.
Cerita Parallel Minds menggabungkan dunia teknologi dan superpower (sedikit). Film yang disutradarai dan ditulis oleh Benjamin Ross Hayden ini menyuguhkan keinginan kuat untuk menjelalajah pengendalian alam bawah sadar dan ingatan manusia di masa lalu ke masa kini melalui sebuah alat.
Film bergenre fiksi sains dan thriller ini tidak menyajikan cerita yang kompleks namun mengalir saja membuat penonton dapat mengikuti alur ceritanya meskipun cerita di awal sedikit membingungkan.
Semua elemen yang disuguhkan dalam film ini cukup ringan menurut saya. Mulai dari cerita, karakter, dan semua bagian yang ada dalam film ini. Masuk dalam kategori film fiksi sains yang ringan, film ini bisa ditonton dari penonton usia tiga belas tahun keatas.
