Dalam beberapa film horor, rumah besar di tengah tempat yang terisolasi alias jauh dari mana-mana selalu terkesan menyeramkan. Namun apakah You Should Have Left mengangkat cerita yang sama?
You Should Have Left merupakan film horor psikologikal Amerika. Film yang berdurasi selama satu jam tiga puluh tiga menit ini diangkat dari novel dengan judul yang sama pada tahun 2017 ditulis oleh Daniel Kehlmann.
You Should Have Left mengisahkan seorang laki-laki, Theo Conroy (Kevin Bacon), yang mengalami masalah dengan dirinya sendiri yang berimbas pada rumah tangganya. Theo memiliki seorang istri, Susanna (Amanda Seyfried), yang merupakan seorang aktris dan seorang anak perempuan 7 tahun yang cerdas dan menggemaskan, Ella (Avery Essex).
Susanna adalah istri kedua Theo yang mana keduanya terpaut usia yang cukup jauh. Theo menikahi Susanna setelah istri pertamanya meninggal. Ketika hubungan keduanya sedang bermasalah, untuk memperbaiki hubungan tersebut mereka menyewa sebuah rumah yang jauh dari hiruk pikuk kota di Wales Inggris sebelum Susanna memulai syuting di London. Alih-alih mendapatkan ketenangan di rumah besar dan modern yang meraka sewa, hal-hal aneh justru terjadi pada Theo dan Ella di rumah tersebut.
Cerita film horor yang terjadi di sebuah rumah banyak diangkat dalam banyak film horor dan hampir semuanya memiliki plot yang sama. Namun tidak dengan cerita film You Should Have Left. Cerita film ini membawa ke arah lain. Alurnya berjalan rapi dan tidak terburu-buru.
Mimpi buruk masih jadi cara ampuh dijadikan media untuk membuat sensasi menegangkan dalam beberapa film horor. Begitu juga dengan film yang disutradarai dan ditulis oleh David Koepp ini. Mimpi-mimpi buruk menghantui Theo dan Ella.
Don’t curse unless you wanna be cursed. It’s a sin.”
Baris kalimat tersebut muncul ke dalam salah satu mimpi Ella.
Rangkaian cerita You Should Have Left terasa sangat drama di awal-awal cerita akan tetapi ketegangan yang cukup intens disajikan di pertengahan dan akhir cerita di dalam rumah yang menjadi titik permasalahan.
Meskipun konflik dalam cerita ini berakhir dengan tuntas dan jelas, namun sayangnya beberapa bagian cerita justru membuat banyak pertanyaan di benak penonton.
Secara visualisasi, You Should Have Left menyuguhkan visual yang bagus. Rumah Besar, hutan, dan penampilan Avery Essex yang berperan sebagai Ella menjadi elemen menarik dalam film ini.
Menyajikan misteri yang cukup fun dan bikin penasaran membuat film You Should Have Left bisa jadi rekomendasi film horor yang layak untuk ditonton.