Tahu tentang buah kecapi ketika saya masih kecil. Saat itu tanah (alm) Baba (panggilan kakek orang Betawi) saya belum dijadikan bangunan rumah. Banyak pohon yang sekarang sudah jarang ditemukan salah satunya adalah pohon kecapi tumbuh subur dan rindang di tanah itu.
Pohon kecapi masih bisa ditemukan di daerah perkampungan Bekasi. Buah yang katanya buahnya orang Betawi ini tak terlalu familiar apalagi di kalangan generasi muda saat ini.
Buah segar ini jarang dilirik oleh tukang buah. Kecapi hanya dijual di pasar tradisional tertentu atau dijual sendiri di pinggir jalan atau keliling rumah penduduk. Jika tidak untuk dijual, kecapi dikonsumsi si pemilik pohon sendiri atau dibagikan kepada siapapun yang mau.
Nama ilmiah buah kecapi adalah Sandoricum Koetjapi. Buah ini juga disebut santol yang dikenal sebagai tanaman penting penghasil buah dalam suku Meliaceae. Tanaman ini berasal dari Indocina dan semenanjung Malaya. Beberapa abad yang silam, tumbuhan ini dibawa ke beberapa negara Asia dan salah satunya Indonesia.
Buah kecapi hampir mirip dengan buah manggis. Yang membedakan buah ini adalah kulit buah dan tekstur buah yang cenderung kasar sebelum memakannya. Rasa buah kecapi ada yang manis dan ada yang asam segar. Hal itu tergantung jenis kecapi. Beda jenis kecapi beda warna pula.
Sama seperti buah lainnya yang memiliki manfaat bagi tubuh, buah kecapi juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Hal itu ditulis di banyak artikel tentang buah bulat ini. Bukan hanya buahnya yang memiliki manfaat, pohon dan akarnya juga bisa dimanfaatkan.