Chaos Walking (2021)

The noise is a man’s thoughts unfiltered, and without a filter, a man is just chaos walking.” -Unknown New World Settler-

“Noise adalah pikiran tanpa penyaring, dan tanpa penyaring, seorang pria hanya kekacauan yang berjalan.” Baris kalimat tersebut merupakan pembuka film Chaos Walking.

Film Chaos Walking diambil dari novel trilogi (young adult) pertama yang berjudul The Knife Never of Letting Go yang ditulis oleh Patrick Ness pada tahun 2008.

Film yang berdurasi selama kurang lebih satu jam empat puluh delapan menit ini mengisahkan tentang orang-orang yang tinggal di planet New World atau Dunia Baru. New World merupakan planet yang sangat amat jauh dari bumi hingga membutuhkan waktu 64 tahun untuk sampai di tempat tersebut.

Kloter pertama yang tiba di New World memberi komunitas mereka dengan nama Prentisstown yang mana nama tersebut diambil dari nama walikota mereka Davy Prentiss (Mads Mikkelsen). Uniknya di Prentisstown masing-masing dari mereka mampu mendengar dan mengetahui apa yang ada di pikiran mereka tanpa filter, hal itu bisa berwujud suara atau pun visual gambar yang mereka sebut Noise. Selain itu tak ada perempuan di tempat tersebut.

Salah satu penduduk Prentisstown, Todd Hewitt (Tom Holland), menemukan sebuah pesawat jatuh tak jauh dari ladangnya. Dari semua kru yang tewas hanya satu perempuan, Viola (Daisy Ridley), yang masih hidup. Melihat Viola, Todd terkesima karena baru pertama kali melihat seorang wanita. Meskipun berusaha menyembunyikan Noise yang ada di kepala Todd, namun orang-orang Prentisstown mengetahuinya, dan itu menjadi masalah ketika sang walikota mengetahui bahwa ada seorang wanita di wilayahnya. Bagi walikota, perempuan akan menjadi ancaman baginya dan penduduk New World.

Sang walikota memerintahkan orang-orangnya untuk menangkap Viola. Namun tidak dengan Todd. Ia justru menyelamatkan Viola dan membawanya ke suatu tempat yang disebut farbranch. Keduanya berjuang dari kejaran Davy Prentiss dan orang-orangnya.

Awal introduksi cerita Chaos Walking disuguhkan dengan sangat menarik. Saya sebagai penonton akan berharap akan ada cerita yang lebih menarik lagi setelah itu. Sayangnya, itu tidak terjadi di pertengahan sampai akhir cerita. Tak ada pesan-pesan yang menarik melekat di benak penonton. Satu-satunya hal menarik adalah fenomena Noise dengan visualisasi yang sangat kreatif.

Sama halnya dengan jalan ceritanya, beberapa karakter nampak terasa kuat di awal, namun selanjutnya terus menurun dan tak tereksplor dengan baik.

Cerita Chaos Walking diharapkan seperti cerita young adult yang pernah sukses seperti film trilogi The Maze Runner, Divergent, dan The Hunger Games. Sayangnya hal itu tidak diikuti dengan bukunya yang memenangkan beberapa penghargaan.

Walaupun kelihatannya film ini nampak terlihat berat, namun dengan melihat cerita dan karakter yang disuguhkan, penonton tidak perlu berpikir keras untuk memahami isi cerita meskipun ada beberapa bagian cerita yang tak jelas hingga menimbulkan pertanyaan. Dan pada akhirnya cerita ini tidak membekas di benak penonton.

Terlepas dari kekurangan tentang film Chaos Walking, para pemain yang sudah memiliki nama di dunia Hollywood memainkan karakter mereka dengan sangat baik tentunya. Tom Holland dan Daisy Ridley mampu membangun kemistri dari karakter yang jauh berbeda dari karakter yang sudah melekat kuat sebagai Spiderman dan Jedi.

Chaos Walking rilis di Korea Selatan pada 24 Februari 2021, di Amerika Serikat pada 5 Maret, dan di Indonesia pada 7 Maret 2021.

Next Post

Pantai Muara Bungin

Fri Apr 23 , 2021
Apa yang ada di benak teman-teman ketika mendengar nama kota Bekasi? Panas, padat, macet, atau planet lain? Yap, gambaran tersebut (kecuali planet lain) hampir tepat jika berada di kota Bekasi. Di Kota, penduduk Bekasi hanya akan mendapatkan hiburan yang ada di mall-mall, kulineran, dan arena bermain indoor. Namun beberapa tahun […]

Kamu mungkin suka