Setiap orangtua menginginkan yang terbaik untuk anak -anak mereka walaupun upaya yang dilakukan bisa bikin stres, baik untuk orangtua maupun anak. Hal tersebut merupakan isu yang disajikan dalam film The Guide to the Perfect Family.
The Guide to the Perfect Family merupakan film Perancis dengan judul asli Le Guide de la Familia Parfaite. Film yang berdurasi selama satu jam empat puluh dua menit ini mengisahkan sebuah keluarga Perancis yang tinggal di Quebec, Kanada. Martin (Louise Morissette), ayah yang sangat peduli dengan kemajuan dan kesuksesan keluarga dan karirnya. Ia ingin anak perempuannya yang berusia 15 tahun, Rose (Emilie Bierre), menjadi remaja yang sukses di sekolah maupun luar sekolah. Martin juga ingin istrinya, Marie-Soleil (Catherine Chabot), berhasil mengurus rumah tangga dan anak bungsunya yang masih berusia 5 tahun, Mathis. Intinya Martin ingin membangun keluarga yang sempurna.
Semua kelihatan sempurna seperti yang Martin inginkan. Sampai akhirnya Martin harus menelan pil pahit bahwa nilai sempurna yang Rose dapatkan merupakan hasil membeli soal ujian. Bukan hanya itu, untuk menghilangkan stres dan depresi, Rose juga mengkonsumsi obat-obattan terlarang. Di titik ini, Martin harus mengevaluasi banyak hal.
Konsep drama keluarga mainstream dihadirkan dalam cerita The Guide to the Perfect Family. Ayah atau kepala keluarga yang menginginkan keluarga sempurna yang ia inginkan tidak semudah seperti yang dibayangkan. Tantangan pengasuhan anak modern menjadi konflik dalam film ini.
Meskipun cerita film yang disutradarai oleh Ricardo Trogi ini fiksi, namun isu yang diangkat sangat berhubungan dengan banyak keluarga dan terjadi di dunia nyata. Tentang bagaimana sebuah keluarga yang terperangkap dalam tekanan dan harapan yang tinggi dalam masyarakat yang terobsesi dengan kesuksesan dan citra sosial, tradisi, kultur, dan media sosial untuk terlihat menjadi keluarga yang sempurna.
Jalan cerita dan dialog dengan emosi yang baik membuat cerita The Guide to the Perfect Family mengalir begitu saja tanpa penonton bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya. Penulis membiarkan penonton menikmati dan mencari sendiri jawabannya bahwa tak ada pendidikan untuk menjadi orangtua dengan menyuguhkan dua sisi karakter, orangtua dan anak.
Sebagai ayah, sebenarnya Martin adalah ayah yang baik karena menginginkan yang terbaik untuk keluarganya. Namun pola didik dan aturan yang terlalu menginginkan kesempurnaan membuat Rose justru tertekan, bahkan istrinya pun merasakan hal yang sama. Bahwa mereka atau siapapun yang berada dalam posisi tesebut tidak menginginkan kesempurnaan melainkan hanya ingin dimengerti. Komunikasi yang sehat dan saling berbagi perasaan menjadi kunci dari masalah ini.
Dengan cerita yang sederhana namun menarik, film The Guide to the Perfect Family sangat layak ditonton oleh para orangtua, atau mungkin menontonnya bersama anak remaja mereka. Film ini bisa disaksikan di Netflix.