The Outfit merupakan film yang diadaptasi dari naskah pertunjukan yang ditulis oleh Graham Moore dan Johnathan McClain, dan Graham Moore sendiri yang menyutradarai film ini.
Ber-setting di Chicago tahun 1956, film yang berdurasi selama kurang lebih satu jam empat puluh enam menit ini diawali dengan narasi yang menarik yang disampaikan oleh Leonard Burling (Mark Rylance), seorang penjahit dengan mengatakan detil tentang apa, mengapa, dan bagaimana menjahit. Bahwa menjahit bukan hanya sekadar membuat pola dan menjahitnya menjadi sebuah pakaian, akan tetapi hal itu adalah sebuah karya seni bagi Leonard. Narasi terus berlanjut dengan menyampaikan titik balik cerita dan alur ceritanya terus berjalan sampai akhir.
Cerita The Outfit berkisah di tempat jahit Leonard Burling atau English yang dijadikan tempat transit keluar masuknya informasi melalui kotak surat yang memang disediakan di tempat itu oleh gengster kriminal di kota Chicago yang diketuai oleh Roy Boyle (Simon Russell Beale) dan dikelola oleh Francis (Johnny Flynn) dan anak Roy, Ritchie Boyle (Dylan O’Brien). Leonard dan asistennya, Mable (Zoey Deutch), tak peduli dengan hal itu selama gengster kriminal tersebut tidak mengganggu pekerjaan mereka. Hingga suatu malam, Francis membawa Ritchie ke tempat Leonard dalam keadaan tertembak oleh gengster rival mereka LaFontaine yang dipimpin oleh Violet (Nikki Amuka-Bird). Dan malam panjang pun dimulai di tempat itu.
The Outfit menyajikan ide cerita yang cukup menarik. Cerita dipadukan antara seorang penjahit yang harus berhubungan dengan penjahat atau mafia, serta penggabungan operasi kejahatan dan upaya bertahan hidup.
Kegiatan menjahit menjadi menarik ketika cerita mengangkat hal detil tentang pola, alat jahit, dan bahan dalam membuat baju bahwa hal itu sama halnya dengan memahami pola dan karakter seseorang. Dalam cerita ini, Leonard bukan sekadar penjahit biasa tapi cerdik dan cerdas dengan wajah polosnya.
Penekanan naskah dan dialog sangat kuat disuguhkan dalam cerita The Outfit. Dari awal sampai akhir, naskah dan dialognya penuh kejutan. Naskah film ini berhasil membangun instesitas dramatik tanpa jeda. Penonton seperti tak bisa melakukan hal lain selain fokus pada cerita. Plot twist-nya disajikan berkali-kali hingga akhir cerita.
Tiap adegan membuat penonton larut dalam cerita hingga membuat penonton tak bisa berpikir atau menerka-nerka jalan dan akhir ceritanya. Dan yang menariknya lagi, meskipun dengan setting lokasi yang hanya berlokasi di dalam toko jahit, namun alur ceritanya berjalan sangat dinamis dari satu sudut ke sudut lain. Nampaknya sang sutradara sukses membawa sebuah drama dari panggung teater ke setting sebuah film.
Dari naskah dan dialog tersebut ada beberapa kalimat yang memiliki penekanan makna yang kuat dan dalam. Diantaranya:
“You’re just a fu**ing tailor.” – Francis –
“I’m not a tailor. I’m a cutter.” – Leonard Burling –
“The tailor is always listening never talking. But every body stops to think what’s going on in his head” – Violet Lafontaine –
“If you don’t aim perfection, you can’t make anything great. And yet, true perfection is impossible.” – Leonard Burling –
“So at the finish you must reconcile your self to a failure.” – Leonard Burling –
Hal lain yang menjadikan film ini menarik adalah diisi sederet aktor ternama seperti Mark Rylance, Zoey Deutch, Dylan O’Brien, dan Johnny Flynn. Akting mereka pastinya tak perlu diragukan lagi, terutama akting Mark Rylance. Tanpa banyak berkata, raut wajahnya menunjukkan banyak ekspresi yang membuat penonton semakin penasaran mengikuti jalan cerita The Outfit. Wajah tanpa dosanya sangat pas memerankan karakter dalam film semacam ini.
Film The Outfit rilis premier di 72nd Berlin International Film Festival pada 14 Februari 2022, dan rilis di Amerika Serikat pada 18 Maret 2022.
