Setelah menonton film Makmum (2019) dengan cerita yang menarik, pastinya saya penasaran dengan cerita Makmum 2 yang baru bisa disaksikan secara streaming di Disney+ hotstar awal Juni 2022 ini. Makmum 2 telah tayang di bioskop pada 30 Desember 2021.
Karakter utama film Makmum 2 masih sama seperti film sebelumnya yakni Titi Kamal yang berperan sebagai Rini. Sementara sisanya diganti dengan pemain baru yang wajahnya sudah tak asing lagi di layar lebar seperti Marcella Zalianty, Samuel Rizal dan masih banyak lagi.
Makmum 2 juga masih diproduseri dan diproduksi rumah produksi yang sama namun berbeda sutradara. Makmum (2019) disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, sedangkan Makmum 2 disutradarai oleh Guntur Soeharjanto.
Kisah Makmum 2 diawali dengan adegan Rini (Titi Kamal) yang sedang solat, kemudian diikuti oleh suara makhluk tak kasat mata yang mengikutinya sebagai makmum. Selanjutnya cerita berlanjut pada kabar berita duka atas meninggalnya bude yang merawat Rini ketika ia kecil yang tinggal di desa Suayan kebupaten Jombang. Dengan segera Rini datang ke desa tersebut bersama putranya, Hafiz (Jason Bangun).
Desa Suayan digambarkan desa yang kecil yang jauh dari kemajuan teknologi, bahkan listrik pun belum ada di desa itu. Atau bisa dikatakan desa itu anti modernisasi. Itu terjadi karena sesepuh desa Suayan, ustadz Yusuf (Pritt Timothy), tak pernah menerima hal tersebut dari pejabat setempat karena sang ustadz ingin penduduk hanya fokus pada ibadah.
Setelah budenya Rini dimakamkan, terdengar kabar bahwa ia meninggal karena masuk ke dalam hutan larangan yang ada di desa tersebut. Lantaran hal itu, Rini melarang Hafiz untuk tidak masuk ke dalam hutan tersebut. Ketika Hafiz dan dua temannya; Afdal (Muhammad fauzan) dan Iwan (Yusuf Ozkan), main petak umpet, seorang anak laki-laki pincang (Zayen Aqilah) muncul dan membawa mereka masuk ke hutan larangan tersebut.
Rini khawatir atas Hafiz yang tak kunjung pulang. Seisi desa mencari keberadaan Hafiz dan dua temannya. Lalu mereka ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri di dalam hutan. Setelah kejadian itu, Hafiz dan dua temannya mengalami sakit aneh dan tak kunjung sembuh. Dari sini lah teror-teror dimulai.
Alur cerita yang ditulis oleh Rafki Hidayat ini masih sama seperti cerita sekuel pertamanya. Namun sayangnya cerita Makmum 2 tak lebih menarik dari cerita sebelumnya menurut saya. Banyak cerita yang menggantung. Tidak adanya flashback yang menceritakan tentang Nyi Lawe atau pun si hantu makmum alias Khanzab.
Baik dari bentukan misteri hingga barisan karakter, cerita Makmum 2 tak mampu membawa film ini sebagus film prekuelnya.
Jumpscare yang disuguhkan terlalu klasik. Kadang mudah ditebak, kadang terasa aneh karena penampakan makhluk halusnya keluar dari tempat atau posisi yang tak masuk akal. Hal itu jadi terasa dipaksakan alias kurang natural. Sekali dua kali penampakan yang dimunculkan memang bikin terapi kejut, tapi setelah itu, terasa biasa saja.
Terlepas dari jalan cerita, pengambilan gambar, dan teknik skoring yang tidak terlalu memuaskan, namun Makmum 2 memiliki pesan mendalam dari ceritanya.
Terdapat sedikit satir tentang politik dan pembangunan desa yang mengacu pada penolakan segala bentuk kemajuan zaman dan hanya ingin fokus pada ibadah, dan juga pesan positif lain yang ingin disampaikan melalui cerita film yang berdurasi selama satu jam tiga puluh dua menit ini.
Lantas, apakah film Makmum 2 ini layak untuk ditonton atau tidak? Pastinya layak. Dengan alur cerita yang ringan dan ramah mata, film Makmum 2 bisa ditonton dengan seluruh keluarga.