Lazimnya seseorang membayar mahal untuk makan di restoran mahal demi mendapatkan kelezatan makanannya dan suasana tempatnya yang nyaman. Namun apa jadinya jika terjadi hal sebaliknya dan hal-hal yang tak terduga dan diharapkan terjadi pada orang-orang yang sudah membayar mahal untuk makan menu di restoran fine-dining.
The Menu merupakan film dark comedy horor thriler Amerika yang disutradarai oleh Mark Mylod dan ditulis oleh Seth Reiss dan Will Tracy.
Cerita The Menu dimulai oleh seorang food enthusiast yang bernama Tyler (Nicholas Hoult) bersama teman perempuannya, Margot Mills (Anya Taylor-Joy), siap untuk datang ke sebuah restoran eksklusif bernama Hawthorn milik koki kenamaan yang bernama Julian Slowik (Ralph Fiennes) yang berada di sebuah pulau pribadinya. Kemudian tamu-tamu terpilih dan tersohor lainnya dengan profesi yang berbeda berdatangan untuk bersama-sama menuju perahu yang akan membawa mereka ke pulau tersebut.
Sesampainya di pulau tersebut mereka dipersilakan masuk ke restoran yang masing-masing tempat duduknya sudah disiapkan. Sajian pertama dihidangkan oleh Julian Slowik bersama timnya. Menu yang dihidangkan nampak seperti menu mewah yang biasa disajikan di restoran-restoran mahal pada umumnya. Namun sajian menu yang dihidangkan nampak tidak biasa di hidangan-hidangan selanjutnya. Bukan lagi makanan lezat yang disajikan, tetapi malah membuat para tamu mengalami tekanan, diatur, dan merasakan ketakutan.
Pada saat menonton trailer The Menu, saya langsung tertarik untuk menonton film ini. Saya pikir The Menu akan menawarkan cerita yang tak biasa atau ide cerita baru yang belum pernah saya tonton sebelumnya di film yang mengadopsi tema yang sama. Yap, dugaan saya tak salah. Cerita The Menu sangat menarik untuk ditonton. Beberapa kejutan-kejutan muncul satu per satu tanpa terduga dari rangkaian ceritanya.
Aspek menarik dari cerita ini adalah setiap hidangan memiliki narasi dari sang koki Julian Slowik yang mana narasi tersebut dituangkan ke dalam hidangan sesuai dengan karakter sebenarnya orang yang memakan hidangan tersebut. Menu yang dihidangkan nampak tak manusiawi, namun sesungguhnya menggambarkan kehidupan manusia yang memakannya. Itu artinya setiap tamu yang datang menjadi bagian dari menu itu sendiri. Konsep menu aneh dan tak lazim tersebut menjadi kekuatan film ini.
Plotnya yang twist menambah kekaguman penonton yang diberi kejutan tanpa henti. Ralph Fiennes sangat baik menjalankan perannya sebagai chef Julian Slowik. Ia membangun segala ekspresi tak terduga seperti tanpa usaha. Karakter Margot sedikit mengecoh. Akting Anya Taylor-Joy memerankan karakter Margot yang menjadi bagian penentu cerita di awal dan di akhir cerita tak perlu diragukan lagi tentunya.
Hampir dari setiap adegan The Menu memiliki makna dan satir yang direpresentasikan melalui menu makanan atau pun tindakan yang mengerikan di sebuah hidangan fine-dining.
Ada tiga pesan tersirat yang saya dapatkan dari kisah The menu. Pertama, sebagai manusia yang bersosialisasi harus bisa menghargai karya orang lain dan tidak perlu memuja-muja kepada sesuatu yang disukai dan mengkritik atau mengomentari karya seseorang atau sesuatu yang tidak disukai. Kedua, lakukan sesuatu sesuai dengan passion, hasrat, dan cinta, bukan karena tuntutan dari orang lain hingga hal yang kita sukai hilang termakan oleh apa yang orang sukai terhadap karya kita. Ketiga, sesuatu yang simpel bisa menyelamatkanmu dari malapetaka.
Film The Menu rilis premier di Toronto International Film Festival pada 10 September 2022, dan rilis di Amerika pada 18 November 2022. Film yang berdurasi selama kurang lebih satu jam empat puluh enam menit ini bisa ditonton streaming di Disney+ Hotstar.