Bed Rest merupakan film horor psikologi Amerika. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Lori Evans Taylor.
Bed Rest mengisahkan tentang hari-hari seorang ibu yang akan menjalani proses melahirkan tapi harus bed rest total.
Pasangan suami istri, Daniel Rivers (Guy Burnet) dan Julie Rivers (Melissa Barrera), baru pindah rumah. Pasangan ini sedang menunggu kelahiran anak kedua mereka. Tragedi tak terduga terjadi pada Julie yang sedang hamil tua pada saat ia menaiki anak tangga. Karena cedera yang cukup parah, dokter memintanya untuk beristirahat di tempat tidur sampai waktu kelahiran sang calon bayi 55 hari ke depan. Ia tidak dibolehkan untuk bangun dari tempat tidur kecuali ke kamar mandi yang jaraknya cukup dekat dengan ranjangnya, itu pun ia boleh melakukannya tiga hari sekali. Di masa-masa istirahat tersebut hal-hal aneh dialami oleh Julie.
Film yang berdurasi selama satu jam tiga puluh menit ini menggabungkan sisi horor dan psikologi. Ceritanya terbilang sangat klise, namun cerita Bed Rest mampu membuat rasa penasaran penonton meskipun cerita di tahap awal berjalan sangat lambat.
Di pertengahan, konsep cerita semakin jelas arahnya kemana. Konflik cerita ini berpusat pada Julie yang dianggap bahwa pikirannya tak mau melepaskan anaknya yang sudah meninggal selama bertahun-tahun. Hal tersebut membuat penonton berpikir apakah Julie berhalusinasi dengan isi kepalanya atau memang nyata.
Jalan cerita Bed Rest sangat simpel. Tak ada adegan yang menakutkan secara visual. Cerita ini hanya mengandalkan jumpscare yang dimunculkan beberapa kali untuk membuat penonton takut dan kaget. Intensitas ketegangan hanya terjadi di babak akhir cerita.
Melihat bahwa Bed Rest merupakan film yang mengangkat isu kesehatan mental, beberapa baris kalimat yang mengandung unsur menenangkan jiwa dihadirkan dalam dialog Julie dan perawatnya, Delmy Walker (Edie Inksetter). Sang perawat yang tak bisa memiliki anak mengatakan:
In my experience, there is more than one path into motherhood. Consider my self that I’m proud to be a mother of the countless mother that I’m helping their babies in this world.”
Delmy juga mengatakan,
It’s what you do with that pain, it defines you. Mother’s grief is a power thing, you either learn make a piece with it or eat it alive.”