All the World is Sleeping (2023), Berjuang untuk Diri Sendiri dan Putri Tercintanya

All the World is Sleeping merupakan film drama Amerika yang diangkat berdasarkan kisah nyata dari 7 perempuan yang bermasalah dengan obat terlarang dan berjuang untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang mereka cintai. Film yang berdurasi selama kurang lebih satu jam lima puluh menit ini disutradarai dan ditulis oleh Ryan Lacen.

All the World is Sleeping mengisahkan seorang ibu muda New Meksiko, Chama (Melissa Barrera), yang berjuang mengatasi kecanduan obat terlarang. Sejak memiliki seorang anak perempuan, Nevaeh (Adilynn Marie Menendez), Chama berjuang untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dan berhenti mengkonsumsi obat terlarang. Tentu saja hal itu tidak mudah. Proses panjang dan berat harus Chama lalui dari masa lalu sampai masa kini, dari susahnya mendapatkan pekerjaan untuk dirinya dan putrinya yang lebih baik hingga berjuang lepas dari rasa candu itu sendiri.

Ide cerita antara hubungan batin ibu dan anak akan selalu menarik simpati penonton. Film ini menyampaikan pesannya dengan kuat dari awal hingga akhir cerita. Berisi reaksi kemarahan dan keprihatinan. Melihat latar belakang dan sejarah dalam bentuk kilas balik yang menyakitkan sering kali sulit untuk bangkit dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Dalam banyak kasus, ketika mengatasi masalah kecanduan biasanya hanya dilihat sebelah mata tanpa melihat sebab akibat dan selalu dalam sudut pandang dihakimi dan tak mendapatkan simpatik. Apabila seorang ibu muda yang mengalami hal tersebut akan dianggap sebagai ibu yang buruk dan tak mampu mengurus anaknya dengan baik. Namun dalam film ini digambarkan secara gamblang dengan efek jangka panjang yang ditimbulkan dalam kehidupan dari generasi ke generasi berikutnya.

All the World is Sleeping menunjukkan tokoh utama yang terjebak dalam masa lalu dan nostalgia negatif, kemudian melakukan rehabilitasi dengan pelepasan emosi dengan cara ilmu psikologikal dan melakukan banyak perenungan atas apa yang telah terjadi.

Setelah menonton In the Heights (2021), Film Musikal yang Hangat dan Memesona, Carmen (2023), Mengekspresikan Cinta dan Segala Emosi melalui Tarian, Keep Breathing (2022), Bertahan di Tengah Hutan dengan Ingatan Masa Lalu yang Menyakitkan, Bed Rest (2022), Masa-masa Menyeramkan Menjelang Melahirkan, Scream (2022) dan Scream VI (2023), lagi-lagi, dengan genre, cerita, dan karakter berbeda yang pernah dimainkan, kemampuan dan totalitas akting Melissa Barrera tak perlu diragukan lagi. Nampaknya Melissa Barrera terus membuat karya dan mengeksplorasi kemampuan aktingnya sejak 5 tahun lalu meninggalkan Meksiko dan telenovela hingga berhasil masuk ke perfilman Hollywood. Dalam film ini ia mampu membangun fondasi emosi yang kuat dari awal hingga akhir cerita. Dengan intensitas ia mampu menunjukkan karakter ibu yang penuh kasih yang tak ingin anaknya merasakan traumatis yang lebih parah dari ibunya meskipun dalam keadaan “sakit”.

All the World is Sleeping rilis di Amerika Serikat pada 17 Maret 2023.

Leave a Reply

Next Post

You Will not Have My Hate (2022), Kisah Nyata tentang Kehilangan, Bertahan, dan Ketabahan

Mon Aug 14 , 2023
You Will Have not My Hate atau Vous N’aurez Pas Ma Haine merupakan film drama Perancis yang diangkat berdasarkan kisah nyata dari hidup Antoine Leiris yang kehilangan istrinya, Hélène Leiris, yang tewas karena serangan teroris di teater Bataclan Paris pada 13 November tahun 2015 saat diselenggarakannya konser band Amerika, Eagles […]

Kamu mungkin suka