Sejak teaser-nya muncul di YouTube pada 16 Desember 2020, saya sudah tak sabar menyaksikan sekuel Petualangan Sherina 2. Sayangnya karena pandemi Covid 19, film ini harus mundur 3 tahun kemudian waktu penayangannya. Ya, dan akhirnya tanggal 28 September 2023 Petualangan Sherina 2 bisa dinikmati di seluruh bioskop di Indonesia.
Siapa yang tak tahu film Petualangan Sherina (2000). Film yang menjadi pembangkit perfilman Indonesia ini (yang saat itu sedang mati suri) menjadi film yang memiliki banyak kenangan bagi mereka yang menontonnya ketika mereka masih kecil. Tak heran bila sekuel film ini ditunggu banyak audien yang saat itu sangat menggemari film Petulangan Sherina yang pertama.
Kurang lebih 3 bulan sebelum rilis Petualangan Sherina 2 di bioskop, trailer film ini tayang di YouTube dan sampai tulisan ini ditulis, video trailer tersebut memiliki 2.4jt views. Audien pun (termasuk saya) semakin dibikin penasaran dengan film bergenre drama musikal ini. Apakah ceritanya akan semenarik dan mampu memberikan kesan spesial seperti film pertamanya?!
Petualangan Sherina 2 masih diproduseri oleh Mira Lesmana dan disutradarai oleh Riri Riza. Cerita masih ditulis oleh Jujur Prananto dan pengembangan cerita oleh Mira Lesmana, Sherina Munaf, dan Virania Munaf. Sedangkan untuk musik yang awalnya dibuat oleh mendiang Elfa Secioria, Sherina dipercaya membuat musik sekaligus skoring dan music director untuk film Petualangan Sherina 2 ini.
Film yang berdurasi selama 2 jam lebih ini masih mengangkat tema yang sama, yakni tentang sebuah penculikan dan petualangan. Kedua tokoh utama masih dimainkan oleh Sherina Munaf sebagai Sherina M. Darmawan dan Derby Romero yang berperan sebagai Sadam. Ayah dan Ibu Sherina masih diperankan oleh Mathias Muchus dan Ucie Nurul. Selebihnya, tokoh dalam film ini dimainkan oleh pemain baru yang namanya tak asing di industri musik dan pertelevisian Indonesia. Diantaranya ada Isyana Sarasvati, Randy Danistha, Quinn Salman, Ardit Erwandha, Candra Satria, Kelly Tandiono, dan masih banyak lagi.
Diceritakan bahwa 23 tahun kemudian Sherina M. Darmawan menjadi seorang jurnalis. Sebagai salah satu jurnalis terbaik, awalnya Sherina akan dikirim ke World Economic Forum yang digelar di Swiss bersama kameraman-nya, Aryo (Ardit Erwandha), untuk sebuah peliputan. Namun tiba-tiba hal itu berubah. Sherina diutus untuk meliput ke Kalimantan untuk pelepasan satwa liar (orangutan). Meskipun sangat sedih dan hampir ingin mengundurkan diri dari pekerjaannya, Sherina akhirnya menjalankan peliputan tersebut dan pergi ke Kalimantan bersama Aryo. Tak disangka, di Kalimantan ia bertemu kembali dengan Sadam yang menjadi Manager Program Konservasi Satwa Langka Orang Utan Kalimantan.
Pelepasan orang utan ibu (Hilda) dan anak (Sayu) berjalan sangat lancar, namun tak lama kemudian dirusak oleh sekawanan penjahat yang dipimpin oleh Dedi (Randy Danistha) dan beberapa anak buahnya yang menculik salah satu orang utan, hal itu disaksikan oleh anak asli Kalimantan yang bernama Sindai (Quinn Salman) yang sudah pernah menyelematkan satwa liar sebelumnya. Petualangan Sherina dimulai ketika Sindai memberi tahu kejadian tersebut.
Garis besar cerita Petualangan Sherina 1 dan 2 hampir sama. Karakter Sherina M. Darmawan tak banyak berubah. Namun karakter Sadam yang digambarkan di kedua film Petualangan Sherina jauh berbeda. Sadam yang tadinya seorang perundung di film sebelumnya, di Petualangan Sherina 2 ini ia menjadi tokoh yang membela yang lemah dan jauh lebih dewasa secara pemikiran dan tindakan. Menilik film pertamanya yang hanya menyajikan nyanyian dan tarian, di film Petualangan Sherina 2 ini menambahkan elemen fighting.
Secara musikal, hampir semua lagu menarik benang merah dari lagu sebelumnya. Sebagai pembuat musik, Sherina Munaf hanya menambahkan dan mengganti beberapa lirik dan aransemen musiknya. Hanya satu lagu yang sangat original yang berjudul Sayu. Semua musik yang dibuat oleh Sherina cukup bagus dan terdengar menyenangkan. Bukan hanya Sherina Munaf yang bernyanyi di film ini, namun Derby Romero mengambil bagian menyanyikan 3 lagu.
Jika ditanya lebih bagus Petualangan Sherina yang pertama atau yang kedua, saya tak bisa membandingkan kedua film tersebut. Karena masa, hype, vibe, dan karakternya sudah berbeda. Namun secara keseluruhan, film ini mampu membuat penonton bernostalgia dan merasa bahagia dengan cerita yang menyenangkan dan menghibur.