Diary klub membaca anak; bagaimana anak mencari tahu arti kata baru.
Sabtu, 13 Agustus 2016. Menjadi tantangan baru yang cukup sulit buat saya dalam menjalankan ekstrakurikuler Reading Club awal tahun ajaran ini.
Beberapa anak laki-laki yang baru bergabung dalam kegiatan ini adalah anak-anak yang super aktif, susah sekali diajak fokus pada satu objek, senang sekali menghabiskan waktu bermain games di ponsel pintar milik orangtua mereka pada saat di rumah, tak bisa diam di satu tempat, dan tak bisa berhenti berceloteh atau bercerita tentang objek di luar pembahasan. Namun, sekali mendapat fokus mereka, waktu 10 sampai 15 menit bisa sangat efektif dan berkualitas bersama mereka.
Pada pertemuan kali ini saya masih meminta anak-anak untuk membawa buku bacaan yang mereka miliki. Setiap membaca, saya yakin bahwa ada beberapa kata yang anak-anak tidak mengerti tapi mereka lewatkan karena akan mengganggu kegiatan baca mereka atau malas bertanya.
Tugas mereka kali ini bukan hanya membaca tapi menulis tiap kata yang mereka tak tahu apa artinya. Beberapa menit membaca dimulai, beberapa anak sudah mengajukan pertanyaan kata yang tak mereka mengerti. Itu artinya cara ini berhasil membuat anak-anak sadar pada kata yang tak mereka pahami, tentunya itu akan menambah pengetahuan kosakata bahasa Indonesia mereka.
Waktu yang saya tentukan sudah habis. Saya meminta anak satu per satu membacakan kata yang sudah mereka tulis. Terdapat 66 kata yang mereka tulis. Sebelum saya mengartikan setiap kata, saya melempar kata tersebut pada anak-anak apakah mereka tahu arti kata itu. Beberapa anak sudah paham, beberapa anak tidak. Saya mengartikan suatu kata ketika tak ada satu anak pun yang tahu maknanya.