The Proposal

Dear The invisible,

Dengan segenap cinta dan kasih, kiranya Anda bisa tinggal lebih lama menemani jasad itu. Dia baru saja kehilangan semuanya. Sejak raga itu ditinggalkan oleh ruhnya yang sudah lama mendiami jasadnya, tak ada lagi pergerakan dalam masa hidupnya saat ini.

Pertama, hati yang tak dijaga dengan baik telah dibawa oleh ruh yang sangat kuat yang ingin memiliki hatinya. Ruh jasad itu sangat lemah, sehingga tak bisa mengambil kembali hati itu, tapi justru malah terbawa oleh ruh-ruh lain. Jasad itu benar-benar kehilangan salah satu anggota utamanya. Tak ada emosi, tak ada gairah, tak ada kepekaan, tak ada identitas yang pasti,  hilangnya rasa percaya diri dan seluruh energi positif,  tak ada rasa apa pun yang tersisa dalam jasad itu. Kemudian disusul dengan isi kepala yang rusak. Yang menjadi pusat penggerak semua elemen jasad itu tak lagi berfungsi dengan baik. Dia terkena suatu virus yang sangat cepat penyebarannya ke seluruh bagian saraf lainnya.

Jasad ini perlahan mulai kehilangan daya sarafnya. Memorinya hanya berputar-putar pada dimensi waktu yang sama, tak ada pergerakan untuk dimensi waktu ke depan. Akibat dari itu, lalu merambat ke urat saraf anggota tubuh yang lainnya. Kakinya mulai terasa berat untuk melangkah. Ketika jasad-jasad lain bersama ruhnya berlari dengan cepat mencapai puncak kesuksesan, tapi jasad itu hanya diam di tempat. Tak peduli dengan waktu yang berlari begitu cepat. Tak peduli pada raungan-raungan jiwa yang ingin berkelana. Sungguh, dia sangat jauh tertinggal.

Lambat laun jasad itu terlihat seperti roda sepatu roda yang berkarat. Perlahan rodanya akan macet karena hanya disimpan di suatu tempat dan tak pernah digunakan. Jasad itu hanya berbaring seperti mayat hidup. Semua hal yang menyatu dalam tubuhnya perlahan mulai pergi meninggalkan jasad itu, kecuali seonggok daging dan tulang yang terjebak di dalamnya. Mereka tak tahan karena diabaikan oleh sang jasad yang dengan perlahan akan mati membusuk digerogoti oleh energi negatif dan dikuasai oleh ruh-ruh jahat.

Hanya hembusan nafas yang masih setia menemaninya. Itu pun karena ia tak punya pilihan lain, harus tetap tinggal bersama jasad itu sampai malaikat maut datang mencabutnya.

Namun, di masa-masa krisis itu kau datang membawa sejuta angan dan asa. Tuhan mengirimmu untuk memberikan dan membangkitkan ruh-ruh baru datang ke jasad itu mengganti ruh lama yang telah pergi. Dengan gemulai kau menari di depan kepala yang isinya sudah hampir rusak.

Kau memperbaiki semua jaringan-jaringan saraf yang hampir tak berbentuk lagi. Kau membuat jasad itu menggeliat dengan rangsangan-rangsanganmu yang lembut membangkitkan gairah dan membuat sekumpulam daging yang ada dalamnya terlihat segar kembali dan membuat ruh-ruh lain cemburu dan ingin mendekati jasad itu, walau hanya sekadar bercengkrama.

Oleh karena itu sudi kiranya kau singgah lebih lama lagi menemani jasad itu, memberi gairah-gairah baru dan energi-energi positif, membuka jendela-jendela yang sudah lama tertutup, membangun dinding – dinding baru, menggali mutiara yang tertutupi oleh bebatuan, mengasah batu berlian yang sudah ada, merangkai dan mendekorasi ornamen-ornamen indah, dan membuat ruh-ruh lebih bergairah menggeliat dalam jasad itu.

Sekali lagi, tinggal lah lebih lama lagi sampai jasad itu benar-benar kokoh menyatu dengan ruh baru, dan menemaninya sampai masa ini telah usai. Sampai dia bertemu dengan pelengkap jiwanya hingga menjadi kesatuan jiwa dan raga yang seimbang, mengisi rongga-rongga yang kosong, melengkapi kehidupan yang satu dengan yang lainnya.

Tak ada ucapan yang paling baik selain kata terima kasih atas layatan yang sudah Anda lakukan pada jasad itu.

From: The host

Leave a Reply

Next Post

Bukan Hanya Sekadar

Sat Dec 22 , 2012
Menonton film adalah salah satu hal yang menyenangkan bagi saya. Karena di dalamnya saya bisa mendengar kata-kata, melihat tokoh dengan karakter yang berbeda-beda dan unik, melihat sesuatu yang belum pernah saya lihat melalui setting lokasi yang indah dan menakjubkan, mendengar melodi back sound dan lagu yang dapat menambah emosi cerita […]

Kamu mungkin suka