Lahirnya seorang bayi atau anak selalu menjadi harapan dan hal yang ditunggu-tunggu bagi para orangtua. Sama halnya seperti pasangan John Blume dan Sarah Blume yang telah menanti kelahiran anak pertama mereka, Miles Blume. Tidak seperti anak-anak yang lain, Miles memiliki salah satu fisik dan perilaku berbeda setelah beberapa bulan ia lahir.
The Prodidy merupakan film horor thriller Amerika. Film yang sedang tayang di bioskop Indonesia ini (waktu ketika tulisan ini dipublikasikan) disutradarai oleh Nicholas McCarthy dan ditulis oleh Jeff Buhler.
The Prodigy dibintangi oleh Taylor Schilling, Jackson Robert Scott, Peter Mooney, Paul Fauteux, Paula Boudreau, Colm Feore, dan beberapa pemain pendukung lainnya. Film yang berdurasi kurang lebih selama satu jam tiga puluh dua menit ini rilis di Amerika Serikat pada 8 Februari 2019.
Kelahiran Miles merupakan hal yang paling membahagiakan bagi Sarah (Taylor Schilling) dan John (Peter Mooney). Meskipun Miles lahir dengan warna mata yang berbeda (satu berwarna biru yang satu berwarna cokelat yang disebut dengan heterokromia), hal itu tidak menghapus kebahagiaan mereka. Ditambah lagi dengan pertumbuhan Miles yang sangat cepat. Ia sudah bisa berbicara sebelum waktunya dan memiliki otak yang cerdas. Tidak menganggap hal itu sebuah keanehan, Sarah justru berpikir bahwa Miles adalah anak spesial.
Untuk meyakinkan dan mencari tahu hal tersebut, Sarah membawa Miles kepada seorang dokter psikologi, Dr. Elaine Strasser (Paula Boudreau). Berdasarkan tes yang dilakukan pada Miles, Elaine mengatakan bahwa Miles memang tidak seperti anak-anak pada umumnya.
Setelah pemeriksaan tersebut, perilaku Miles masih nampak seperti anak-anak pada umumnya. Namun ketika usia Miles menginjak delapan tahun, ia mulai menunjukkan perilaku aneh dan cenderung mengerikan dan membahayakan orang lain.
Pertama, pada saat Sarah dan John pergi, Miles yang saat itu dijaga oleh seorang baby sitter, Zoe (Elisa Moolecherry), menunjukkan perilaku yang tak wajar. Pada saat mereka bermain petak umpet, Miles sengaja memecahkan kaca bohlam dan benda yang terbuat dari kaca lalu menaruhnya di anak tangga ruang bawah tanah yang mana ia tahu bahwa Zoe akan melewatinya. Pada keesokan harinya, Miles sengaja memukul temannya hingga membuat tulang kepalanya retak. Ketika ia ditanya tentang kejadian-kejadian itu, Miles selalu mengatakan bahwa ia tidak mengingat apapun.
Dari kejadian tersebut, Sarah membawa Miles ke Elaine serta memberikan rekaman igauan Miles pada saat ia tidur dengan bahasa lain yang tak mereka mengerti. Untuk mencari tahu lebih jauh, Elaine menghubungi koleganya yang seorang ahli Rebirth dan Reinkarnasi, Arthur Jacobson (Colm Feore).
Arthur mengatakan bahwa bahasa yang digunakan Miles adalah bahasa Hongaria. Yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa inggris adalah “I’ll cut your eyes out and watch you die, whore.” Arthur juga mengatakan bahwa Miles telah dimasuki seseorang yang sedang berreinkarnasi. Parahnya orang tersebut adalah orang sangat berbahaya.
Mengetahui semua penjelasan tersebut, Sarah tidak mempercayai itu. Begitu juga dengan John. Bahkan mereka sedikit berdebat dan saling menyalahkan atas perilaku dan keanehan Miles.
When I leave my body, bad things happen.”
Ujar Miles kepada Sarah sambil terisak ketika hal-hal buruk terjadi.
Kekhawatiran dan ketakutan orangtua, terutama seorang ibu terasa dalam cerita ini. Meskipun rasa dilema menghantui mereka dalam menyelesaikan masalah yang terjadi pada Miles, akan tetapi Sarah dan John adalah orangtua yang berusaha menjadi orangtua yang baik bagi anaknya.
Melihat judul The Prodigy mengingatkan saya pada film Prodigy (2017). Namun ketika melihat cerita yang disajikan oleh film ini, keduanya memiliki jalan dan rangkaian cerita yang jauh berbeda.
The Prodigy (2019) menyajikan konsep cerita yang menggabungkan hal supernatural, reinkarnasi, dan hipnotis, sedangkan cerita film Prodigy (2017) sangat psikologikal. Namun kedua film ini cukup menarik bagi saya.
Beberapa adegan dalam The Prodigy mampu memberikan efek jumpscare pada saat menonton film ini. Film ini menyuguhkan cerita dengan plot twist. Dengan cerita yang terus mengalir dan hampir sama dengan jalinan cerita film horor yang pernah ada, saya berusaha menebak akhir ceritanya. Tapi ternyata tak sesuai dengan perkiraan saya.
Akting Jack Robert Scott sangat memukau dalam memainkan karakter Miles. Dua kepribadian sebagai anak kecil dengan kealamiannya dan menjadi orang lain yang sudah dewasa dan sangat jahat dimainkan dengan sangat baik dan sempurna olehnya.
Layakkah film ini untuk ditonton? Tentu sangat layak.
Nilai: ∗∗∗∗/5