If something’s broken, it stays broken.”
Baris kalimat di atas merupakan salah satu narasi yang juga menjadi bagian kalimat yang menggambarkan cerita Fast Color.
Misteri dan ketegangan menjadi suguhan awal cerita film ini.
Ruth (Gugu Mbatha-Raw) berlari penuh was-was dengan luka di pergelangan tangannya. Pindah dari satu ke hotel lain demi menghindari kejaran seseorang. Ruth memiliki kekuatan yang dapat mempengaruhi bumi, apakah itu akan berdampak baik ataupun buruk.
Jalan cerita Fast Color berjalan cukup lambat. Dari awal hingga pertengahan cerita hanya membicarakan masalah kekuatan superhuman yang dimiliki Ruth, ibunya Bonnie atau Bo (Lorraine Toussaint), dan Lila (anak Ruth) (Saniyya Sidney). Untuk apa kekuatan tersebut, apa hubungannya dengan dunia luar dan orang-orang selain mereka, kenapa sembunyi dari oranglain, dan ada apa dengan kekuatan mereka, bahaya apa yang telah mereka perbuat tidak terlalu dimunculkan dengan detil.
Untuk film yang mengangkat isu tentang kekuatan manusia, film yang berdurasi selama kurang lebih satu jam empat puluh menit ini bisa dibilang sepi elemen.
Ekspektasi saya setelah menonton film yang disutradarai dan ditulis oleh Julian Hart ini tidak sama seperti setelah menonton trailernya.
Fast Color rilis premier di South by Soutwest pada 10 Maret 2018, dan rilis di Amerika Serikat pada 19 april 2019.
⭐⭐/5 untuk film Fast Color.