The Mercenary merupakan film laga Amerika. Film yang berdurasi selama kurang lebih satu jam tiga puluh menit ini disutradarai oleh Jesse V. Johnson.
The Mercenary mengisahkan seorang pasukan legiun yang menjadi tentara sewaan (sesuai judulnya), Maxx (Dominiquie Vanderberg), dengan melakukan misi ke beberapa negara bersama beberapa tentara yang lain untuk membunuh orang-orang tak berdosa demi melaksanakan misi mereka.
Pada saat melakukan misi di Colombia, misi berjalan tidak semestinya. Maxx hampir tewas dibunuh kawannya sendiri karena berusaha menyelematkan seorang gadis yang ingin diperkosa oleh kawannya tersebut. Dianggap telah tewas, pemimpin Maxx, LeClerc (Louis Mandylor), meninggalkan tempat tersebut bersama anggota tentara lainnya dan melanjutkan misi.
Maxx yang sangat lemah ditolong oleh seorang pendeta dan dibawa ke gereja yang terdapat beberapa anggota jemaat yang tinggal di sekitar gereja.
Maxx yang sangar dan pembunuh sadis, berubah menjadi sedikit pendiam karena luka parah di lehernya. Berada dalam gereja dan bimbingan sang pendeta, Bapa Elias (Carmen Argenziano) dan asistennya Bapa Thiago (Manny Alva), hati Maxx terpaut oleh ajaran Bapa Elias. Ia berubah menjadi orang baik. Namun justru perubahan Maxx menjadi bumerang untuk dirinya dan jemaat yang nyawanya terancam karena LeClerc tahu Maxx melindungi orang-orang gereja dan berubah menjadi orang baik.
Rangkaian cerita The Mercenary cukup sederhana. Begitu pula dangan alur ceritanya.
Agama dan kekerasan adalah bagian dari tema cerita yang diangkat oleh film yang ditulis oleh David Filmore ini. Jadi, meskipun film ini penuh dengan adegan kekerasan yang sadis, beberapa baris kalimat ajaran Tuhan dalam kitab injil dimunculkan melalui dialog pendeta. Dua diantara baris kalimat sederhana itu adalah:
Kita semua adalah guru dan murid dalam kehidupan ini.“
Berhenti membunuh dan berkelahi, nikmati hidupmu.”