The Bay of Silence merupakan film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama yang ditulis oleh Lisa St. Aubin de Terán.
The Bay of Silence mengangkat cerita tentang mental illness atau penyakit mental. Dalam kisah ini diceritakan bahwa Rosalind Palliser atau Rose (Olga Kurylenko), mengalami gangguan mental setelah melahirkan anak keduanya dari suami keduanya, Will Walsh (Claes Bang). Hal itu dikaitkan dengan rasa trauma yang dialaminya ketika umurnya 15 tahun.
Karena jatuh dari balkon dengan kayu yang lapuk, Rose harus melahirkan anak keduanya sebelum waktunya. Rose melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama Amadeo, akan tetapi ia selalu mengatakan bahwa ia memiliki bayi kembar lagi (Rose memiliki anak pertama kembar perempuan berusia 8 tahun). Dari situ hal-hal aneh mulai ditunjukkan oleh Rose.
Sejujurnya, alasan saya menonton film ini karena Olga Kurylenko menjadi pemain dalam film ini. Dari film-filmnya yang sudah saya tonton, ia selalu memainkan karakter di film dengan cerita misteri yang jelas jalan ceritanya dan selalu memuaskan penonton. Namun sayangnya tidak dengan film ini.
Cerita yang disutradarai oleh Paula van der Oest dan ditulis oleh Caroline Goodall ini terasa sangat membingungkan dan tidak masuk akal. Satu-satunya yang masuk akal adalah cerita di awal dan akhir yang berlokasi di Bay of Silence yang berada di Liguria, Italia, yang mana hal tersebut sama dengan judul film ini.
Adegan-adegan thriller dalam film yang berdurasi selama kurang lebih satu jam tiga puluh tiga menit ini terasa hambar meskipun disajikan dengan pencahayaan gambar yang baik.
The Bay of Silence rilis di Amerika Srikat apda 14 Agustus 2020 dan rilis di Britania Raya pada 28 September 2020.
