Salah satu film yang saya tunggu dari Daisy Ridley adalah film yang satu ini. The Marsh King’s Daughter merupakan film trhiller psikologis Amerika. Cerita film ini diangkat dari buku yang ditulis oleh Karen Dionne dengan judul yang sama yang diterbitkan pada tahun 2017.
The Marsh King’s Daughter mengisahkan seorang anak perempuan bernama Helena Holbrook (Daisy Ridley) yang memiliki masa trauma di masa kecilnya karena ayahnya sendiri, Jacob Holbrook (Ben Mendelsohn), yang dijuluki sebagai The Marsh King atau Raja Rawa. Helena kecil (Brooklynn Prince) tinggal bersama ayahnya dan ibunya, Beth Erikkson (Caren Pistorius) di hutan dimana tak ada seorangpun tinggal di sekitar mereka. Ketika Helena masih kecil, Jacob mengajari semua hal tentang cara bertahan hidup di alam liar. Jika ia salah melakukan sesuatu yang Jacob ajarkan, Jacob akan menghukumnya dan memberi tanda dengan mentato di bagian tubuhnya. Meskipun begitu Helena sangat mengagumi ayahnya karena ibunya nampak seperti tak pernah menyayanginya dan selalu memarahinya. Ketika seorang laki-laki datang ke rumah mereka, tiba-tiba Beth meminta pertolongan karena sebenarnya ia telah diculik oleh Jacob. Jacob yang tak ingin ada orang datang ke rumahnya, langsung menembak mati orang tersebut. Sementara itu, dengan cepat Beth mengambil kendaraan yang dibawa oleh laki-laki tersebut untuk membawa pergi dirinya dan Helena. Helena kecil menolak keras untuk pergi meninggalkan ayahnya, namun Beth berhasil membawa Helena ke tempat yang aman, dan semuanya berubah ketika polisi menangkap Jacob. Kemudian Helena tumbuh dewasa dan memiliki suami dan anak. Masa lalu yang ingin Helena tutup rapat dari orang yang ia cintai, harus terkuak ketika Jacob melarikan diri dari penjara. Hidup Helena pun terusik karena ia tak ingin orang-orang yang ia cintai tersakiti.
Film yang berdurasi selama kurang lebih satu jam empat puluh delapan menit ini memadukan drama thriller dengan elemen psikologis. Dari tentang cara dan bertahan hidup di alam liar di hutan, cerita dibawa ke sisi psikologis seseorang.
Kisah ini bisa sangat relate dan dimengerti oleh orang-orang yang juga mengalami hal yang dialami oleh Helena dan ibunya. Bagaimana rasa trauma mampu membentuk seluruh hidup seseorang. Namun tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang tak memiliki pengalaman yang sama akan tetapi mereka memiliki sensitivitas maupun wawasan tentang hal itu pun dapat mengerti poin dari kisah ini.
Dengan melihat cerita ini, bahwa rasa trauma di masa kecil yang berhubungan dengan orangtua (ibu yang diperlakukan dengan tak wajar oleh suaminya yang memiliki kejiwaan yang tak lazim) bisa sedikit hilang ketika dewasa bila mereka hidup dengan orang yang benar-benar menyayangi dan mengerti mereka. Mereka bisa belajar bagaimana cara membahagiakan diri sendiri dan orang yang mereka sayangi meskipun tak mudah menjadi pribadi yang terbuka kepada orang lain (bahkan kepada orang yang mereka sayangi) dan hal itu membutuhkan proses. Itu terjadi karena orang yang dibesarkan dengan keadaan yang tak normal seperti anak pada umumnya akan memiliki kesulitan untuk mempercayai orang lain karena ia akan melihat segalanya sama tentang hal-hal buruk yang terjadi padanya waktu kecil, apalagi jika hal tersebut masih berlangsung hingga dewasa. Ketika ia menyadari itu semua, ia tidak ingin hal yang sama atau sesuatu yang buruk terulang kembali kepada anak cucunya atau generasi berikutnya.
Sering kali orangtua berdalih bahwa apa yang mereka lakukan demi kebaikan anak itu sendiri. Karena rasa memiliki yang sangat kuat, dalam kisah ini sang ayah memanipulasi dan memutarbalikkan keadaan yang sebenarnya, seperti kata yang ia sebut keluarga bahwa sesungguhnya itu hanya sesuatu yang ingin ia miliki untuk hidupnya sendiri. Ia tidak membiarkan anaknya mengetahui belahan dunia manapun selain kehidupan di hutan dan rawa.
Meskipun film ini memiliki jalan cerita yang sedikit lambat di salah satu babaknya, namun film ini berhasil mempertahankan minat penonton untuk tetap duduk menyaksikan sampai akhir saat memunculkan ketegangan-ketegangan di babak terakhirnya.
Selain memberikan kisah yang menarik, menyaksikan Brooklynn Prince The Florida Project (2017) yang mengidolakan Rey Star Wars (Daisy Ridley) pada saat ia masih kecil, hal itu menjadi menarik ketika ia malah bermain film bersama Daisy Ridley dengan peran yang sama, meskipun bukan dalam film Star Wars.
The Marsh King’s Daughter rilis pada 3 November 2023.