If you fall asleep you die.” (Jika kamu tertidur kamu mati)
Baris kalimat tersebut menjadi kunci untuk bertahan hidup bagi 7 penyintas muda dalam keputusasaan menjalani hidup hingga rela menjadi relawan kelinci percobaan suatu perusahaan farmasi demi mendapatkan sejumlah uang.
Double Blind merupakan film thriller horor psikologis Irlandia yang disutradarai oleh Ian Hunt-Duffy dan ditulis oleh Darach McGarrigle.
Film yang berdurasi selama satu jam tiga puluh menit ini mengisahkan seorang wanita, Claire (Millie Brady), dan enam relawan yang berpartisipasi atau menjadi relawan sebuah uji coba obat di sebuah perusahaan yang bernama Blackwood Pharmaceuticals. Dengan dalih,
A brighter future through better medicines. (Masa depan yang cerah melalui obat-obattan yang lebih baik)”
Salah satu dokter dari perusahaan tersebut, Dr. Burke (Pollyanna McIntosh), bertugas memberi obat dan memberikan semua informasi serta perintah apa yang harus dilakukan dan tidak kepada tujuh relawan tersebut. Bukan tanpa alasan ke-tujuh anak muda ini melakukan hal tersebut. Mereka memiliki masalah psikologis akan tetapi dengan latar belakang masalah yang berbeda.
Pada awalnya mereka merasa baik-baik saja, hingga salah seorang dari mereka, Amir (Akshay Kumar), membuka file milik Dr. Burke dan mendapati bahwa hal yang sangat berbahaya mengintai otak mereka. Karena merasa panik, Amir melakukan suatu kesalahan yang membuatnya dan teman-temannya terjebak dalam fasilitas yang terisolasi dan harus berpikir bagaimana caranya mereka harus tetap terjaga dalam masa lockdown di tempat tersebut. Jika mereka tidur, maka mereka akan mati. Tantangan terbesar mereka adalah mengatasi kebosanan.
Plot Double Blind tidak sekompleks seperti film eksperimental yang pernah ada, akan tetapi cukup menarik dengan segala emosional dari apa yang dirasakan oleh para penyintas yang berada di posisi yang sangat tidak nyaman. Ada premis yang menimbulkan gelombang kecemasan yang meningkat, bagaimana aspek-aspek tersebut membangun ketegangan yang alami yang memuaskan.
Ceritanya pun tidak bertele-tele (tidak memaksakan suatu adegan yang tak penting) dan konsisten di seluruh bagiannya, dieksekusi dengan efisien, praktis, dengan sedikit sentuhan dramatis, tempo yang cepat dan waktu proses yang ekonomis, dan akhirnya cukup efektif.
Dengan awal yang baik, kisah ini mampu menimbulkan rasa penasaran penonton dengan rasa kecurigaan dan motif apa yang tersembunyi dalam percobaan tersebut. Ada rasa ketidaknyamanan yang disajikan dalam film ini, akan tetapi masih dapat ditoleransi.
Aksi yang menegangkan dengan rangkaian mimpi yang indah karena mereka diberi hadiah sejumlah uang jika mereka mau melakukan sederet percobaan, namun mematikan saat mereka sedang lemah. Hal itu menjadi dinamika yang saling melengkapi, membuat penonton menjadi bagian dari eksperimental tersebut. Aksi thriller, horor, dan sisi psikologikal disuguhkan seimbang menjadi kesatuan cerita yang pas.